Jakarta (ANTARA News) - Benda itu dikendalikan oleh gelombang radio, dengan ukuran sebesar bola basket, dan dibuat untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan: untuk terbang masuk dan keluar bangunan yang jadi lemah oleh gempa atau bencana-alam lain.
Benda bulat tersebut menggunakan kamera terpasang untuk mengirim gambar langsung mengenai apa "yang dilihatnya".
Para pengembangya menyebutnya "Futuristic Circular Flying Object" dan benda itu dirancang untuk mendatangi tempat yang manusia tak bisa jelajahi.
Bola warna hitam itu kelihatan seperti karya seni masa depan saja, tapi benda tersebut dapat melayang sampai delapan menit dan terbang dengan kecepatan 60 kilometer per jam, meskipun bola itu melambat untuk mendekati jendela terbuka.
Benda tersebut juga memiliki delapan sayap yang memberinya kendali dan arah.
Fumiyuki Sato, dari Lembaga Pengembangan dan Penelitian Teknik di Kementerian Pertahanan Jepang, menemukan dan membuat kendaraan tersebut dengan biaya sebesar 110.000 yen (1.390 dolar AS). Suku cadangnya dibeli dari rak di toko elektronik biasa.
"Karena bentuknya bulat, benda itu dapat mendarat dalam beragam posisi dan memantul untuk bergerak di tanah," kata Sato mengenai purwarupa bola terbang tersebut, sebagaimana dikutip Reuters Life!, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat.
Benda tersebut meluncur di udara, bergulir secara mulus di setiap sudut, dan meniti anak tangga dengan mudah, sambil mengeluarkan suara desah lembut, katanya.
Dengan ukuran 42 centimeter, benda itu memiliki delapan peralatan manuver, 16 spoiler dan tiga sensor giro untuk membuatnya tetap tegak dan dibuat dari serat karbon ringan serta komponen styrene dengan berat total 340 gram.
Jika baterei lithiumnya kehilangan tenaga, benda tersebut telah dirancang untuk bergulir dan berhenti guna meminimalisasi kemungkinan kerusakan, katanya.
"Ketika sudah dikembangkan sepenuhnya, benda itu dapat digunakan di berbagai tempat bencana, atau operasi anti-terorisme atau peran kota," kata Sato.
Sementara itu, ia menambahkan, ada kegembiraan murni dalam menguji-cobanya. (*)
(Uu.C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011