Penelitian tidak hanya aspek teknis, tetapi juga meliputi aspek sosial, budaya, dan ekonomi.

Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan pemerintah Selandia Baru sepakat menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian potensi panas bumi, dan pengelolaan bencana.

Nota kesepahaman itu ditandatangani Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Sudjarwadi dan Menteri Pendidikan Selandia Baru, Hon Anne Tolley, di Yogyakarta, Jumat.

Sudjarwadi mengatakan, kerja sama kedua pihak sesungguhnya telah berlangsung sejak lama. Namun, kali ini akan lebih menekankan pada hubungan kerja sama dalam melakukan penelitian bersama tentang potensi panas bumi oleh para pakar dari UGM dan Selandia Baru.

"Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia untuk energi karena menjadi modal bagi negeri ini berkontribusi pada masa depan," katanya.

Menurut dia, untuk masalah kebencanaan, banyak hal yang dapat diteliti oleh kedua pihak. Dari penelitian itu segala sesuatu dapat dibangun kembali, tidak hanya untuk manusia, tetapi juga hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Kedua pihak akan melakukan penelitian secara komprehensif karena Indonesia menyimpan potensi bencana yang beraneka ragam.

"Untuk itu, penelitian tidak hanya aspek teknis, tetapi juga meliputi aspek sosial, budaya, dan ekonomi," kata Rektor UGM.

Dengan kerja sama itu, menurut Hon Anne Tolley, penelitian terhadap potensi panas bumi diharapkan akan terus berlanjut.

"Berbagai pemanfaatan panas bumi tentu akan menjadi pilihan tepat sekaligus menjadi contoh untuk daerah atau negara lain," katanya.

Hadir pada penandatanganan kerja sama itu antara lain Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia HE David Taylor, Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha UGM Atyanto Dharoko, Kepala Kantor Urusan Internasional UGM Rachmat Sriwijaya, dan Sekretaris Eksekutif UGM Djoko Moerdiyanto.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011