Tapi Tunggal, itu hasil kerja manusia, kerja kita semua, yaitu bersatu
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan kata "Tunggal" dalam semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia "Bhinneka Tunggal Ika" merupakan yang terpenting.
"Lambang negara Indonesia itu adalah 'Bhineka Tunggal Ika'. Lambang apa yang terpenting di situ, adalah tunggal," kata Anies pada peringatan Hari Kelahiran Partai Persatuan Pembangunan (Harlah PPP) ke-49 sekaligus doa bersama bagi mantan Ketua PPP DKI Abraham Lunggana di Jakarta, Minggu.
Menurut Anies Baswedan, "Bhinneka" artinya beragam adalah karunia Tuhan di mana semua manusia diciptakan berbeda-beda. "Tapi Tunggal, itu hasil kerja manusia, kerja kita semua, yaitu bersatu," ucapnya.
Pada saat ini, kata Anies, yang sering disebut-sebut adalah bhinneka-nya, padahal yang lebih penting adalah tunggalnya atau kebersatuannya.
"Bhinnekanya banyak di tempat lain, tapi sebenarnya tunggalnya yang penting. Tunggalnya atau bersatunya hanya ada di sini, namanya Republik Indonesia," kata Anies.
Menurut Anies, persatuan adalah tanggung jawab dan harus diusahakan secara bersama-sama antar-semua pihak tanpa terkecuali.
Di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menekankan kesatuan dan persatuan dalam setiap pembangunan yang dilaksanakan di Jakarta.
Dia mencontohkan, Jakarta selalu membangun moda transportasi umum untuk memberikan rasa bersatu pada masyarakat, semuanya dengan standar yang sama, tidak ada perbedaan kelas di dalamnya apakah ekonomi atau bisnis.
Contoh kedua adalah pembangunan trotoar jalan sepanjang 241 kilometer yang luas dan nyaman untuk memberikan kesetaraan pada seluruh warga Jakarta.
"Semua program, mulai bantuan sosial, sampai program pendidikan pesannya adalah kesetaraan untuk bisa menghadirkan persatuan. Insya Allah dengan begitu di Jakarta bisa ada perasaan kebersamaan," katanya.
Baca juga: Pemprov DKI utamakan kesatuan dalam pembangunan
Baca juga: Anies bertutur soal akhir jabatannya selesai Oktober 2022
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2022