Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengalokasikan anggaran sedikitnya Rp33 triliun pada 2010-2015 untuk menambah enam juta sambungan rumah (SR) air bersih guna mendukung realisasi target pelayanan dan akses air minum melalui pipa, sesuai target Millennium Development Goals (MDGs) 2015.

"Target MDGs (Millennium Development Goals), 68,87 persen penduduk Indonesia sudah terlayani dengan akses air minum perpipaan dan untuk itu perlu kerja keras dan kerjasama dari pemangku kepentingan agar hal itu tercapai," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, di Jakarta, Jumat.

Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah secara bertahap sejak tahun lalu telah mendukung dan melakukan pembangunan dan pengadaan pemipaan air minum di Indonesia.

"Kemarin (13/7), sekitar 6400 Kepala Keluarga di lima kecamatan di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan akhirnya bisa menikmati air bersih. Setelah Sistem Penyediaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM IKK) dengan nilai investasi Rp54,6 miliar diresmikan," katanya.

Kelima SPAM IKK tersebut berlokasi di Bajo (kabupaten Luwu), Galesong Selatan, Sanrobone (Kabupaten Takalar), Lepangeng (Kabupaten Bone) dan Sinjai Timur (kabupaten Sinjai). Pembangunan SPAM IKK ini dibiayai oleh APBN, APBD dan juga PDAM setempat.

Direktur Jendral Cipta Karya Kementrian PU, Budi Yuwono menyebut, program SPAM IKK ini, untuk membantu masyarakat mendapatkan air minum dan untuk kebutuhan sehari-hari terutama pada musim kemarau. "SPAM IKK yang dibangun di Sulawesi tersebut berkapasitas 20 liter per detik,? kata Budi.

Target dan sasaran dari SPAM IKK ini, kata Budi Yuwono diprioritaskan bagi ibukota kecamatan, daerah rawan air dan bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebagai program "non-cost recovery".

Untuk itu, katanya, mulai tahun lalu hingga 2014, Cipta Karya telah menyusun program penyediaan air minum perkotaan di 820 IKK

Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo dalam siaran pers terpisah mengatakan, untuk provinsi Sulawesi Selatan saat ini pelayanan air minum baru mencapai 63,38 persen di perkotaan dan 33,45 persen di pedesaan dan hal itu masih sangat jauh dari target MDGs sebesar 80 persen di perkotaan dan 60 persen di pedesaan.

Selain itu, kata dia, sekitar 23 Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM) yang ada di Sulawesi Selatan saat ini hanya ada enam PDAM yang masuk kategori sehat, 11 PDAM kurang sehat dan 6 PDAM tergolong sakit.

"Target kami, pada akhir 2012, kategori sehat bakal meningkat menjadi 10 PDAM," katanya.

Yasin juga mengatakan, dari 2220 desa yang ada di provinsi Sulawesi Selatan, masih ada 564 desa yang sama sekali belum terlayani oleh SPAM. "Karena itu saat ini kita terus melakukan terobosan, menekan biaya produksi dan meningkatkan pelayanan dengan kualitas standar yang baik," demikian Yasin.

(E008/B012)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011