Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi, Ifan Kurniawan, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepan cukup cerah karena berbagai faktor positif baik internal maupun eksternal sangat mendukung.
Investasi asing yang semula hanya dalam jangka pendek mulai meningkat menjadi jangka panjang karena melihat prospek pasar domestik yang makin bagus, kata Irfan yang juga analis PT First Asia Capital di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan, investasi asing di Indonesia tidak hanya di pasar uang, pasar saham, obligasi maupun di instrumen Bank Indonesia (BI), tetapi mereka mulai masuk ke sektor riil.
Ini karena Indonesia diharapkan akan dapat menjadi basis relokasi produksi apalagi tenaga kerja di pasar domestik mudah diperoleh, ucapnya.
Menurut dia, ekonomi Indonesia sebenarnya dapat tumbuh lebih dari target yang ditetapkan pemerintah maupun Bank Indonesia, asalkan pemerintah juga mempercepat penyaluran belanja modalnya agar sektor riil dapat tumbuh lebih baik.
Apalagi peluang investasi asing lebih fokus ke pasar Asia ketimbang ke Amerika Serikat dan Eropa yang ekonominya masih belum menentu.
Eropa saat ini masih dilanda krisis keuangan yang terus terjadi di berbagai negara kawasan itu seperti Spanyol, Italia dan Irlandia, sedangkan Amerika Serikat saat ini harus dapat meningkat peringkat utangnya agar paket stimulusnya dapat digulirkan lagi.
AS bahkan mendapat ancaman lembaga pemeringkat Moody`s bahwa tingkat utangnya akan segera diturun apabila tidak dapat menyelesaikan masalahnya dengan kongres mengenai pagu utangnya, tuturnya.
Pelaku asing, lanjut dia, juga makin aktif bermain di pasar Asia, setelah laju pertumbuhan ekonomi China diluar perkiraan pasar yang semula hanya 9,3 persen saat ini mencapai tumbuh 9,5 persen pada semester kedua 2011.
Karena itu pelaku asing makin optimis untuk lebih aktif bermain di pasar Asia melakukan berbagai usaha, karena pasarnya tetap menarik untuk melakukan investasi baru, ujarnya.
(H-CS/A027)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011