Group CEO GarudaFood Sudhamek AWS, melalui keterangan pers yang diterima ANTARA, di Jakarta, Senin, menyebutkan perusahaan makanan dan minuman olahan nasional itu telah menandatangani perjanjian "joint venture" dengan SBF pada 14 Juli di Jakarta.
"Itu merupakan bagian dari upaya kami mewujudkan visi dan goal 2015, serta sesuai dengan nilai-nilai perusahaan," ujarnya.
SBF, lanjut dia, merupakan salah satu divisi dari Grup Suntory yang memproduksi minuman non-alkohol, seperti Suntory Oolong tea, Boss, dan Orangina. Grup Suntory merupakan perusahaan minuman terbesar kedua di Jepang yang memiliki total penjualan sebesar Rp183 triliun (1,7 triliun yen) pada tahun 2010. Perusahaan itu juga memiliki jaringan global di Asia, Amerika, Eropa, Australia, dan Selandia Baru.
Sudhamek mengatak Grup Suntory yang memperoleh peringkat AA dari JCR (Japanese Credit Rating) dan A3 dari Moody?s ini, telah bertekad menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi mereka di Asia Tenggara. SBF, kata dia, telah mencanangkan menjadi industri minuman terdepan di Indonesia.
"Kerjasama itu dilakukan dengan struktur kepemilikan 51 persen oleh SBF dan sebesar 49 persen oleh GarudaFood," ujarnya.
Ia menjelaskan keputusan GarudaFood memilih SBF sebagai mitra strategis dengan struktur kepemilikan saham seperti itu, dengan sejumlah pertimbangan antara lain untuk strategi pertumbuhan perusahaan mengingat GarudaFood sebagai produsen makanan ringan merupakan pendatang baru dalam bisnis minuman.
Selain itu, ia menilai SBF merupakan " know-how strategic partner," dengan kompetensi utama di bidang minuman non-alkohol, maka diharapkan SBF akan bisa menjadi andalan bagi pertumbuhan bisnis GarudaFood, terutama di industri minuman, pada masa mendatang, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
(TZ.R016/B012)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011