Jakarta (ANTARA News) - Lembaga kemanusiaan, World Vision, mengadakan lomba menulis untuk anak Indonesia asal 124 kabupaten/kota dan 24 provinsi pada April hingga Juli 2011 sebagai rangkaian acara Hari Anak Nasional 2011 (1/6) lalu.

"Melalui karya tulis sederhana, mereka menyampaikan aspirasi dan solusi untuk mendorong peningkatan status gizi anak dan ibu serta menyelamatkan kehidupan anak Indonesia dari berbagai penyebab kematian yang dapat dicegah," kata Direktur Kampanye Kesehatan Anak World Vision, Asteria Aritonang, Jakarta, Jumat.

Menurutnya, lomba menulis "Aku Ingin" merupakan wadah bagi anak-anak Indonesia usia 12-18 tahun untuk berpikir kreatif dan berkontribusi mengekspresikan harapan mereka untuk menyikapi permasalahan kesehatan yang masih menimpa anak-anak di negeri ini.

"Dengan mengambil tema 'Aku Ingin Ibu dan Anak Indonesia Memiliki Gizi Baik, Wahana Visi Indonesia' didukung oleh World Vision dan para mitra pemerintah serta korporat yang ada di Indonesia. Kegiatan ini juga menjadi bagian Kampanye Kesehatan Anak 'Child Health Now', sebuah kampanye global World Vision yang berfokus pada isu tentang mengurangi kematian pada balita. " tambahnya.

Anak-anak Indonesia, kata dia, dimanapun mereka berada, ternyata sangat kritis dan peduli dengan keadaan di sekitar mereka. Suara-suara mereka, mengajar kita untuk mendengar dan belajar dari aspirasi anak, bahwa siapapun, asalkan mau, dapat melakukan berbagai upaya positif yang berdampak besar bila dilakukan secara bersama-sama.

Asteria membacakan tulisan dari salah satu peserta lomba menulis, Afif Aziz dari SMPN 20, DKI Jakarta, jika dirinya menjadi Duta Pangan Indonesia, dia ingin menerapkan program 'Rp1000 for Live'. Program ini akan diterapkan di sekolah-sekolah dengan mengumpulkan Rp 1000 per siswa per semester. Seluruh dana yang terkumpul akan digunakan untuk perbaikan gizi anak bangsa, terutama bagi penderita gizi buruk dan busung lapar.

"Anak Indonesia telah bersuara. Harapan mereka kembali mengingatkan kita, apapun peran kita dalam masyarakat, baik orangtua, tokoh masyarakat, pengambil keputusan, bahkan penyelenggara negara untuk bersama mewujudkan harapan mereka. Semoga peringatan Hari Anak Nasional tahun ini menjadi momentum untuk beraksi membangun Indonesia yang lebih sehat bagi anak dan ibu," ujar Asteria.

Dia menjelaskan, suara-suara anak ini akan dibawa pada Festival Hari Anak Nasional 2011 tanggal 16-17 Juli 2011 yang dikoordinasi Kementerian Kesehatan di Silang Monas, Jakarta. Begitu juga pada acara One Day for Children 2011 tanggal 21 Juli 2011 yang dikoordinasi oleh Kementerian Sosial.

"Karya pemenang juga akan diramu dalam sebuah video yang akan disampaikan dalam forum internasional G20, November mendatang yang mewakili suara-suara anak Indonesia. Para juri yang berasal dari World Vision, Kementrian Kesehatan, Kementrian Sosial, dan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia telah memilih 3 pemenang untuk kategori usia 12-15 tahun dan 3 pemenang untuk kategori usia 16-18 tahun," demikian Asteria.

(PSO-273/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011