Cilacap (ANTARA News) - Ratusan hektar tanaman padi di Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terancam mati akibat aliran air irigasi di wilayah tersebut dihentikan karena adanya perbaikan di sejumlah tanggul.
"Kalau tanaman yang berusia 20-25 hari luasannya ada sekitar 500 hektar dan saat ini telah menguning. Jika tidak segera diairi, tanaman tersebut tentu akan mati," kata Kepala Desa Ujungmanik, Supardan, di Cilacap, Jumat.
Menurut dia, saluran irigasi dari Sungai Citanduy menuju Desa Ujungmanik dan Kubangkangkung sebenarnya pernah dialiri air pada akhir bulan Juni silam.
Akan tetapi, kata dia, aliran air tersebut kembali terhenti akibat dibendung di Desa Sarwadadi, Kecamatan Kawunganten, untuk mengairi sawah di wilayah tersebut.
"Warga kami yang berjaga siang-malam di pintu-pintu air sempat hampir emosi akibat saluran irigasi ini dibendung. Namun hal itu bisa diredam," katanya.
Ia mengatakan, hingga saat ini saluran irigasi tersebut belum mengalir kembali karena adanya perbaikan di beberapa tanggul.
Menurut dia, warga dijanjikan perbaikan tanggul tersebut hanya akan berlangsung antara 10-15 hari sehingga irigasi dapat segera dibuka kembali.
"Sekarang sudah 10 hari, berarti masih ada lima hari lagi. Oleh karena itu, kami akan mengumpulkan para kepala desa, perangkat, dan kelompok tani untuk membahas mekanisme penyaluran air termasuk sanksi bagi yang melakukan pencurian air atau membendung saluran," kata dia yang juga Ketua Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Kawunganten.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011