"Nasabah bank yang mengambil uang dalam jumlah yang besar sebaiknya dikawal oleh anggota kepolisian. Jasa pengamanan yang diberikan tidak dipungut biaya," ujar Kepala Bagian Operasional Polresta Tanjungpinang, Kompol Prasetyo R Purboyo, Jumat.
Prasetyo mengatakan, pihak kepolisian memiliki kewajiban memberikan rasa aman kepada masyarakat, termasuk nasabah bank yang mengambil uang dalam jumlah yang besar. Karena itu, kata dia, pengamanan diberikan secara cuma-cuma.
Nasabah bank yang membutuhkan jasa pengamanan selama di bank hingga ke tempat tujuan diimbau untuk tidak segan-segan meminta pertolongan kepada anggota kepolisian.
"Kejahatan dapat terjadi bila ada kesempatan, karena itu jangan beri peluang kepada penjahat untuk beraksi," katanya.
Ia mengungkapkan, tingkat kejahatan berpotensi meningkat menjelang puasa dan Idul Fitri maupun hari besar agama lainnya, karena pada saat itu kebutuhan ekonomi meningkat. Penjahat dapat beraksi di mana pun, namun tempat yang paling rawan terjadinya tindak pidana perampokan dan jambret adalah bank, swalayan, anjung tunai mandiri dan fasilitas umum lainnya.
"Kami akan meningkatkan pengamanan di tempat fasilitas umum menjelang puasa dan Idul Fitri," ujarnya.
Prasetyo mengemukakan, tingkat kejahatan di Tanjungpinang selama tiga bulan terakhir relatif turun. Penurunan aksi kejahatan disebabkan pihak kepolisian meningkatkan pengamanan melalui operasi multi sasaran dan cipta kondisi.
"Pada bulan ini hanya tiga kasus pidana yang terjadi di Tanjungpinang," ungkapnya.
Polresta Tanjungpinang akan menggelar operasi penyakit masyarakat menjelang puasa. Anggota polisi yang dilibatkan dalam operasi tersebut sekitar 230 orang.
Mereka bertugas mengamankan fasilitas umum, terutama bank, swalayan dan pelabuhan.
"Kami juga akan menggelar operasi ketupat menjelang Idul Fitri," katanya.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011