“Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah guna mempercepat penciptaan talenta digital baru dan pengembangan ekonomi berbasis digital telah dilaksanakan melalui peningkatan infrastruktur digital, pelatihan, penerbitan regulasi, penyediaan ekosistem UMKM, serta penyediaan pembiayaan,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.
Airlangga menyampaikan pengembangan ekonomi digital di Indonesia saat ini masih menjadi tantangan. Kebutuhan akan infrastruktur, sumber daya manusia, literasi digital, regulasi dan pola pikir menjadi sangat penting bagi Indonesia guna meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam rangka membangun ekonomi digital yang kuat.
Pada tahun 2022, adopsi teknologi diperkirakan akan berkembang pesat dan transformasi industri selanjutnya akan mengarah kepada “Society 5.0 atau Society of intelligence” dimana ruang fisik dan dunia siber akan terintegrasi dengan kuat. Booming teknologi baru seperti Metaverse, Blockchain, NFT, dan Web 3.0 juga akan menjadi tren baru di setiap lini kehidupan masyarakat.
“Oleh karena itu, generasi muda di negara kita harus sudah mulai bersiap untuk mulai menguasai berbagai keterampilan yang diperlukan di bidang-bidang ini,” ujarnya.
Lebih lanjut Airlangga menyampaikan bahwa akselerasi dalam peningkatan kualitas SDM tentunya memerlukan koordinasi dan sinergi dengan seluruh pihak. Maka konsep pembangunan pentahelix di mana unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi perguruan tinggi, pengusaha, dan media bersatu membangun kebersamaan dalam pembangunan menjadi kunci.
Mengingat pentingnya SDM sebagai modal utama pembangunan nasional, pemerintah juga terus berkomitmen meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui APBN 2022, yakni dengan menyediakan anggaran pendidikan yang mencapai Rp542,8 triliun.
Baca juga: Microsoft dan Telkom bermitra asah 3.000 talenta digital
Baca juga: Kominfo teruskan program pengembangan talenta digital di 2022
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022