Penyerahan buku Abu Habib Muda Seunagan ini, sebagai upaya untuk menyebarluaskan sejarah perjuangan kemerdekaan RI kepada pemerintah, termasuk pemerintah daerahMeulaboh, Aceh (ANTARA) - Anggota DPR Aceh Teuku Raja Keumangan menyerahkan buku sejarah dan biografi Abu Habib Muda Seunagan, seorang ulama kharismatik Aceh kepada Bupati Aceh Barat H Ramli MS, sebagai upaya untuk menyebarluaskan sejarah ulama dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah di Aceh.
“Penyerahan buku Abu Habib Muda Seunagan ini, sebagai upaya untuk menyebarluaskan sejarah perjuangan kemerdekaan RI kepada pemerintah, termasuk pemerintah daerah,” kata Teuku Raja Keumangan kepada ANTARA, Ahad di Meulaboh.
Ia menjelaskan, Abu Habib Muda Seunagan atau akrab disapa dengan panggilan Abu Peuleukung, adalah seorang ulama dan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia yang berasal dari daerah Seunagan, Nagan Raya, Provinsi Aceh.
Nama lengkapnya adalah As-Sayid Al-Habib Muhammad Muhyiddin bin Habib Sayid Muhammad Yasin bin Al Qutb Wujud Habib Abdurrahim bin Sayid Abdul Qadir Al-Qadiri Al-Jailani.
Ulama kharismatik ini hidup pada masa penjajahan Belanda hingga masa kemerdekaan Republik Indonesia.
Selain di ladang politik, kata dia, Abu Habib Muda Seunagan juga dikenal sebagai seorang ulama lintas generasi yang berperan di Aceh Barat, Gayo Lues, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, dan bagian Aceh lainnya.
Ia adalah seorang "mursyid" utama Tarekat Syattariah di Kabupaten Nagan Raya Aceh yang masih berkembang hingga kini ke seluruh penjuru Provinsi Aceh.
Salah satu peninggalannya yang sampai saat ini dinikmati masyarakat Nagan Raya yaitu saluran irigasi untuk sawah petani diberi nama "Lhung Abu" sepanjang 25 kilometer.
Selain menyerahkan buku, Teuku Raja Keumangan juga turut menyerahkan silsilah Abu Habib Muda Seunagan kepada Bupati Ramli MS yang telah dibingkai.
Sementara itu Bupati Aceh Barat H Ramli MS yang menerima buku sejarah tersebut mengucapkan terima kasih kepada Teuku Raja Keumangan, yang sudah berkenan menyerahkan buku sejarah salah satu ulama kharismatik Aceh.
“Buku ini akan menjadi referensi bagi saya dalam mengetahui sejarah ulama-ulama Aceh, buku ini sangat berharga dan bermanfaat,” katanya.
Baca juga: Makam ulama besar Aceh penulis kitab Lapan kembali dipugar
Baca juga: Komunitas habib muda Seunagan lebaran besok
Baca juga: Ulama Aceh: Patuhi prokes COVID-19 saat beribadah di masjid
Baca juga: Ulama minta pembacok ustaz di Aceh Tenggara dihukum berat
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022