Brebes (ANTARA News) - Keterlambatan kedatangan sejumlah material dari pabrik untuk perbaikan Jembatan Sungai Pemali di Jalur Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, memicu kemacetan di jalur padat lalu lintas tersebut.

"Pengiriman dari pabrik terkadang terlambat," kata Pengawas Pengerjaan Jembatan Pemali Brebes, Ruslan Abdulgani Suud, di Brebes, Jumat.

Perbaikan tiga jembatan di jalur Pantura Brebes yakni Jembatan Pemali, Balaikambang, dan Pakijangan, sejak Maret 2011 hingga saat ini mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas cukup parah hampir setiap hari, sepanjang belasan kilometer di jalur utama Jakarta-Surabaya tersebut.

Sejak awal, 23 Maret 2011, katanya, pelaksanaan proyek perbaikan tiga jembatan itu dipercepat.

Namun, katanya, pengiriman beberapa material bangunan terutama rangka baja sebagai pelapis utama jembatan terlambat tiba di lokasi sehingga pekerjaan tertunda.

"Jauh-jauh hari sebelum pemasangan baja, kami sudah memesan baja jenis `plat orto tropick` ke pabrik. Karena jenis baja tersebut hanya pabrik tertentu yang memproduksi, maka pengiriman dari pabrik terkadang datang terlambat, sehingga terpaksa pengerjaan jembatan sementara waktu tertunda untuk menunggu baja tiba," katanya.

Ia mengatakan, sebanyak 60 pekerja telah dikerahkan untuk mempercepat pelaksanaan proyek tiga jembatan di jalur yang sama itu.

Ia mengatakan, awal Agustus 2011 perbaikan Jembatan Pemali direncanakan selesai.

Hingga saat ini, katanya, di Indonesia hanya ada dua jembatan yang menggunakan baja jenis itu yakni Jembatan Pantura Sipait di Kabupaten Pekalongan, Jateng, dan Jembatan Sungai Pemali di Pantura Brebes, sedangkan Jembatan Pakijangan dan Balaikambang menggunakan beton.

Ia menjelaskan, pelaksanaan proyek Jembatan Pakijangan hingga saat ini tahap pengecatan sehingga sudah dapat dilalui kendaraan, sedangkan Jembatan Balaikambang masih proses pemadatan dan pembuatan trotoar. Diperkirakan Jembatan Balaikambang dibuka sekitar dua pekan mendatang.

Warga pengguna jalan yang melintas di Pantura Brebes mengeluh akibat lambannya pelaksanaan perbaikan tiga jembatan tersebut. Kemacetan dan antrean kendaraan sering terjadi hingga sekitar 20 kilometer di jalur setempat akibat proyek itu.

Seorang sopir bus antarkota dalam provinsi Arifin (45), mengeluhkan kemacetan yang hampir setiap hari sehingga kendaraan harus antre selama satu hingga dua jam untuk dapat bebas dari kemacetan di jalur pantura Brebes.

"Sejak adanya perbaikan jembatan setiap melintas di jalur proyek, saya harus bersabar menunggu selama satu-dua jam untuk mengantre jalan, namun lebih emosi lagi saat melintas di sisi kiri Jembatan Pemali, tidak melihat adanya kegiatan perbaikan, padahal kendaraan tersendat bahkan tidak dapat bergerak sepanjang puluhan kilometer," katanya.

Ia berharap, pelaksanaan proyek itu dipercepat termasuk melalui lembur para pekerja sehingga segera selesai dan tidak terjadi kemacetan seperti selama ini.

"Dan tidak merugikan pengguna jalan," katanya. (ANT281/M029/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011