Bogor (ANTARA News) - Guru Besar tetap pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Hermanto Siregar M.Ec, Kamis di Bogor mengatakan, diversifikasi pangan pada sebuah negara membutuhkan waktu cukup lama.
"Wacana diversifikasi pangan tidak mudah dilakukan. Waktu yang dibutuhkan cukup lama yaitu berkisar antara 15 hingga 20 tahun," kata Prof Hermanto Siregar.
Menurut Prof Hermanto, waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkan diversifikasi pangan terbilang lama, karena terkait dengan pola makan masyarakat yang sudah terbentuk lama, yang diwariskan secara turun temurun.
"Mengubah pola makan tidaklah mudah. Masyarakat sudah terbiasa makan nasi akan sulit berganti dengan komoditas pangan lain," papar Prof Hermanto.
Selain terkait pola makan, menurut Prof Hermanto diverisifikasi pangan menghadapi kendala di tingkat implementasi dipengaruhi oleh faktor daya beli masyarakat.
"Diverisifikasi pangan sulit diberlakukan bagi masyarakat yang daya belinya rendah. Bagi yang memiliki daya beli tinggi lebih mungkin mewujudkan diversifikasi pangan," papar pria yang menjabat sebagai Wakil Rektor bidang sumberdaya dan pengembangan IPB.
Kendati demikian Prof Hermanto optimistis ke depan Indonesia akan mampu mewujudkan diversifikasi pangan dan mewujudkan ketahanan pangan secara berkelanjutan.
"Seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat, saya kira ke depan kita akan mampu mewujudkan diversifikasi pangan nasional," ungkapnya.
Dikatakannya, bila diversifikasi pangan bisa diwujudkan, bangsa Indonesia tidak akan tergantung pada beras. Hal tersebut akan berimbas positif pada upaya mewujudkan ketahanan pangan secara berkelanjutan.(*)
(ANT-053/S006)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011