Makassar (ANTARA News) - Universitas Negeri Makassar (UNM) mempersilahkan Badan Intelejen Negara (BIN) untuk menelusuri gambar simbol komunis di tembok kampus perguruan tinggi tersebut.
"Persoalan Komunis ini kini diserahkan sepenuhnya ke BIN. Institusi negara ini akan masuk ke kampus guna mencari otak dan siapa-siapa mereka, tidak menutup kemungkinan mereka juga dari kalangan mahasiswa," ungkap Dekan Fakultas Sastra UNM, Dr Kisman Salija, saat mengelar jumpa pers di Makassar, Kamis.
Menurut dia, sebelumnya, sejumlah gambar dengan simbol bernuasa komunis membawakan ideologi partai buruh, terlukis di dinding tembok Fakultas Seni dan Bahasa, Kampus II UNM Parang Tambung, Makassar, mencerminkan perlawanan dan mencoreng simbol bangsa Indonesia yang sudah berdaulat.
"Kami tidak main main dengan persoalan ini, dan jika terbukti mahasiwa melakukan hal itu, akan diberikan sanksi tegas yakni pemecatan," ujarnya.
Rektor UNM, Prof Dr Arismunandar MPd mengatakan, aksi mahasiswa yang terkait dengan ideologi yang tertuang dalam gambar partai buruh tersebut adalah kegiatan perlawanan rakyat di masa dulu.
"Memang terjadi traumatik pada masyarakat masa lalu berkaitan dengan gambar-gambar itu, dan kini kembali ditampakkan ke permukaan melalui tembok sebagai medianya," kata Rektor.
Ia menuturkan, gerakan mahasiswa yang ingin membela rakyat kecil adalah sah-sah saja. Akan tetapi, diharapkan kebijakan pemerintah harus pro rakyat, sehingga paradigma pemikiran masyarakat dan kaum intelektual bisa berimbang.
"Untuk asumsi adanya gerakan komunis dalam kampus, biarkan pihak terkait yang menyelesaikannya," ucapnya.
(ANT-282/F003)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011