Jakarta (ANTARA News) - Suporter sepakbola Jakmania menyesalkan tindakan PSSI yang memberhentikan Alfred Riedl sebagai pelatih kepala Tim Nasional Indonesia dan menggantinya dengan pelatih yang belum begitu dikenal, khususnya oleh para pemain.
"Kami sangat menyesalkan tindakan PSSI itu. Itu keputusan yang terlalu cepat," ujar pentolan suporter Jakmania, Rico Ranggamone, di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikatakan Rico terkait dengan pemecatan Alfred Riedl oleh pengurus PSSI dibawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin yang pada Rabu lalu dan digantikan pelatih asal Belanda, Wim Rijbergen yang selama ini baru melatih klub PSM di ajang Liga Primer Indonesia.
Selaku suporter yang turut mengamati perjalanan dan perjuangan Timnas Indonesia, Rico mengingatkan bahwa Riedl bagaimana pun masih memiliki tugas dan wewenangnya sebagai pelatih kepala.
"Setahu saya kontraknya belum habis. Dia pasti masih memiliki tugas. Sebaiknya kontrak dia dengan PSSI dihormati dulu," ujarnya.
Rico menandaskan, bagaimana pun Riedl sudah membuat prestasi yang cukup membanggakan ketika berhasil mengantarkan tim Merah Putih hingga ke final Piala AFF pada Desember 2010 lampau.
Saat itu, lanjutnya, Riedl sudah mampu menciptakan atmosfir dalam Timnas yang memiliki daya tarik bagi penggemarnya sehingga puluhan ribu suporter berduyun-duyun ke stadion untuk memberikan dukungan dan semangat.
Tentang penunjukan pelatih baru, Rico pun mengatakan bahwa seorang pelatih akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa menyatu dan memahami karakter pemain Indonesia.
"Saya kira keputusan itu benar-benar terlalu cepat. Terlepas dari soal suka atau tidak suka karena dia merupakan warisan kepengurusan sebelumnya, PSSI harus memahami bahwa seorang pelatih baru membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa menciptakan suasana sebuah tim nasional. Kalau menunjuk pelatih baru, akan repot lagi dan belum tentu lebih bagus," papar Rico Ranggamone.
Mengenai sinyalemen alasan pemutusan Riedl bahwa pelatih asal Austria ini mengikat kontrak dengan pribadi pengurus PSSI, Rico memandang hal itu sebagai hal yang aneh.
"Soal kontrak itu aneh. Bagaimana pun pasti kontrak itu atas nama PSSI dan bukan atas nama pribadi seseorang pengurus PSSI. Inilah jeleknya Indonesia. Kalau sudah tidak suka lantas siapa pun yang berkaitan dicampakkan begitu saja," demikian Rico Ranggamone.
(ANT-132/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
KLw PElAtIHnYa KAya GiTu
LebIH BAek AlFRed Z
LEbIh PAndai MEnGAtUr StRGi
AyOLAh INdoNesia DuKuNg KemBali AlFred KEmBAli