Phnom Penh (ANTARA) - Para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan mendiskusikan pemberian bantuan kemanusiaan untuk Myanmar, dalam pertemuan yang dituanrumahi oleh Kamboja bulan depan.
Menlu Kamboja dan utusan khusus ASEAN Prak Sokhonn juga mempersiapkan kunjungan pertamanya ke Myanmar.
"Prioritasnya adalah untuk mengimplementasikan Konsensus Lima Poin yang telah disepakati dengan suara bulat dan akan dibahas selama pertemuan menteri luar negeri ASEAN mendatang," kata Kementerian Luar Negeri Kamboja dalam pernyataan yang dirilis pada Sabtu.
Pertemuan tersebut akan digelar pada 16-17 Februari 2021.
Kudeta yang dilakukan militer Myanmar terhadap pemerintah terpilih pimpinan Aung San Suu Kyi menjadi kemunduran bagi ASEAN dan upayanya untuk menampilkan diri sebagai perhimpunan yang kredibel dan terintegrasi.
ASEAN kemudian mengambil langkah mengejutkan dengan tidak mengikutsertakan junta Myanmar dalam pertemuan-pertemuan penting, karena kegagalannya untuk menghormati Konsensus Lima Poin ASEAN yang di antaranya mencakup penghentian kekerasan dan memungkinkan dialog dengan semua pihak.
Bulan ini, Kamboja mengatakan pertemuan para menlu ASEAN telah ditunda karena beberapa menteri menyatakan kesulitan untuk hadir.
Sumber: Reuters
Baca juga: AICHR: ASEAN harus pastikan implementasi Konsensus Lima Poin Myanmar
Baca juga: PM Kamboja desak junta Myanmar izinkan penyaluran bantuan
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022