Dua pasar utama tersebut tahun ini resmi menjadi sorotan publik dan sangat menonjol.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Peneliti Pasar Negara Berkembang dari HSBC Andra De Silva mengatakan Indonesia dan Afrika Selatan menjadi pasar di negara berkembang yang menarik bagi tujuan investor pada 2022.
"Dua pasar utama tersebut tahun ini resmi menjadi sorotan publik dan sangat menonjol," ungkap De Silva dalam Annual Investment Forum 2022 di Jakarta, Sabtu.
Indonesia dan Afrika Selatan berhasil menarik perhatian investor lantaran pasar keuangan kedua negara dianggap kuat karena meningkatkan porsi kepemilikan domestik dibanding asing dalam investasinya.
Apalagi, lanjut De Silva, normalisasi kebijakan bank sentral dunia tentunya akan membuat arus modal keluar dari negara-negara emerging market, sehingga peningkatan porsi kepemilikan domestik sangat akan menopang ketahanan keuangan kedua negara.
Baca juga: HSBC perkirakan ekonomi Asia Tenggara tumbuh 5,2 persen di 2022
Di sisi lain, nilai tukar Indonesia dan Afrika Selatan cenderung lebih stabil dibanding negara emerging market lainnya.
Dengan berbagai kondisi tersebut, Indonesia dan Afrika Selatan dianggap jauh lebih baik dalam persiapan menghadapi normalisasi kebijakan moneter bank sentral dunia, utamanya Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.
Meski begitu, ia berpendapat saat ini aliran modal asing yang masuk ke berbagai negara emerging market tak akan sebanyak sebelumnya, lantaran mulai mengetatnya likuiditas global akibat persiapan normalisasi berbagai bank sentral dunia.
"Kami memperkirakan lebih jauh akan ada penyusutan neraca absolut, tetapi kelas aset lain yang akan kita lihat lebih banyak dampaknya," ungkap De Silva.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022