...namun mengingat perbedaan kondisi pertanian Indonesia dan Australia, perlu dilakukan berbagai pelatihan pendahuluan dan penyesuaian, terutama yang berkaitan dengan kesiapan untuk tinggal di Australia dan isu sosial lainnya
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi tawaran Program Agriculture Visa dari Pemerintah Australia saat menerima kunjungan Menteri Pertanian dan Wilayah Utara Australia David Littleproud MP di Jakarta.
Program tersebut memberikan kesempatan tenaga kerja Indonesia untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan di Australia untuk bekerja dalam bidang pertanian.
“Kami menghargai tawaran Program Visa Pertanian Australia, namun mengingat perbedaan kondisi pertanian Indonesia dan Australia, perlu dilakukan berbagai pelatihan pendahuluan dan penyesuaian, terutama yang berkaitan dengan kesiapan untuk tinggal di Australia dan isu sosial lainnya,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Tawaran program kerja sama tersebut berjalan seiring dengan kerja sama people to people link yang telah disediakan dalam skema Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) seperti Program Pertukaran Keterampilan, Pelatihan Berbasis Tempat Kerja, dan Peningkatan Kuota untuk Visa Kerja dan Liburan.
Baca juga: Dubes RI: IA-CEPA berikan peluang tingkatkan kapasitas SDM
Pertemuan tersebut juga membahas berbagai sektor kerja sama pertanian yang mencakup perdagangan sapi dan daging sapi beserta produk susu sapi, gandum, pupuk urea. Kedua menteri juga membahas mengenai mekanisme implementasi bidang pertanian, bagaimana meminimalisir hambatan teknis, dan meningkatkan produksi untuk memperbesar volume perdagangan kedua negara.
“Pengaruh cuaca dan depopulasi sapi mempengaruhi jumlah pasokan dan harga sapi di Australia, namun kebijakan pragmatis telah diambil Pemerintah Australia untuk mengatasi tantangan tersebut dan memenuhi tuntutan pasar,” ujar Menteri David Littleproud MP.
Sebagai produsen gandum terbesar di dunia, Australia menjadi pemasok utama kebutuhan gandum Indonesia yang merupakan bahan baku untuk industri mie instan, pasta, dan biskuit. Impor gandum Indonesia dari Australia meningkat pada 2021, namun peningkatan impor bahan baku tersebut sejalan dengan peningkatan ekspor produk turunan gandum Indonesia yang bernilai tambah tinggi ke dunia.
Baca juga: Mendag: Barang impor RI dari Australia untuk kembangkan industri
Terkait Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 yang mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”, Menko Airlangga mengajak Pemerintah Australia untuk bekerja sama dan mendukung inisiatif Indonesia dalam menyukseskan berbagai agenda.
Ia juga mengajak Australia berpartisipasi dalam concrete deliverables berupa proyek terkait tiga agenda prioritas G20 yang diusung Indonesia, yakni kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan isu transisi energi.
Terkait isu kesehatan global, Menteri David Littleproud MP menyampaikan bahwa Australia berkomitmen untuk mengirimkan 20 juta dosis vaksin hingga pertengahan 2022 untuk kawasan Indo-Pasifik. Sedangkan terkait isu transisi energi, kedua menteri memiliki kesamaan pandangan tentang perlunya komitmen tentang pengurangan emisi, pemanfaatan energi baru dan terbarukan, serta pengembangan produksi mobil listrik dan baterai.
Baca juga: Menperin upayakan RI ekspor mobil ke Australia mulai kuartal I 2022
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022