Bengkulu (ANTARA News) - Provinsi Bengkulu kekurangan 90 ribu vaksin rabies dari total 135 ribu populasi Hewan Penular Rabies (HPR).
"Saat ini kita baru menyediakan 45 ribu vaksin rabies, dikarenakan terbatasnya anggaran, artinya baru 35 persen HPR di Bengkulu ini yang telah divaksin," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu, Irianto Abdulah, Kamis.
Selama Bengkulu mendapatkan bantuan anggaran dari APBN sebanyak 40 persen dari kebutuhan vaksin, 30 persen dianggarkan dari APBD provinsi, sisanya ada kesepakatan dengan kabupaten/kota untuk menyediakan vaksin.
"Tapi penyediaan vaksin rabies di kabupaten tidak berjalan, hanya beberapa kabupaten saja yang menganggarkan,"tambahnya.
Menurutnya, kasus infeksi rabies tertinggi terjadi di Kota Bengkulu, dan Rejang Lebong, begitu juga dengan populasi HPR.
"Jumlah pastinya saya lupa," kata dia.
Irianto berharap para kepala daerah dapat segera mengalokasikan dana guna pembelian vaksin rabies.
Guna memerangi penyakit rabies, pihaknya juga memprogramkan eliminasi ribuan anjing liar yang berpotensi menularkan rabies kepada manusia di seluruh kabupaten/kota.
Pemusnahan HPR juga dilakukan dengan menjalin kerjasama beberapa pihak diantaranya lembaga peduli rabies yang tersebar di beberapa daerah.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011