London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat (28/1/2022), menyusul aksi ambil untung dari kenaikan 3 hari berturut-turut dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London jatuh 1,17 persen atau 88,24 poin, menjadi menetap di 7.466.07 poin.
Indeks FTSE 100 terkerek 1,13 persen atau 84,53 poin menjadi 7.554,31 poin pada Kamis (27/1/2022), setelah terangkat 1,33 persen atau 98,32 poin menjadi di 7.469,78 poin pada Rabu (26/1/2022), dan meningkat 1,02 persen atau 74,31 poin menjadi 7.371,46 poin pada Selasa (25/1/2022).
Ocado Group, sebuah kelompok perusahaan distributor berbagai macam produk konsumen ritel multinasional Inggris membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 7,56 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International yang terperosok 4,20 persen, serta perusahaan pertambangan tembaga asal Chile yang melakukan kegiatan eksplorasi di Chile dan Peru Antofagasta Plc kehilangan 3,88 persen.
Sementara itu, Kingfisher Plc, perusahaan yang mengoperasikan jaringan toko ritel material untuk perbaikan rumah multinasional Inggris meningkat 2,07 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan operator jaringan toko pengecer pakaian, alas kaki, dan produk untuk rumah tangga multinasional Inggris Next Plc yang menguat 1,97 persen, serta perusahaan induk telekomunikasi multinasional Inggris BT Group Plc naik 1,78 persen.
Baca juga: Saham Inggris berakhir naik, Indeks FTSE 100 melambung 1,13 persen
Baca juga: Saham Inggris untung hari kedua, indeks FTSE 100 terangkat 1,33 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022