New York (ANTARA News) - Harga minyak naik pada Rabu waktu setempat, setelah berita bahwa persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun lebih curam dari perkiraan, menunjukkan permintaan minyak di ekonomi terbesar di dunia itu masih kuat.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus, naik 62 sen menjadi ditutup pada 98,05 dolar AS per barel.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk Agustus naik 1,03 dolar AS menjadi 118,78 dolar AS di IntercontinentalExchange.
"Pasar benar-benar berbalik ketika kita melihat laporan persediaan dirilis. Kami melihat penarikan stok minyak mentah (ketika) pasar benar-benar mengharapkan sebuah tambahan," kata Matt Smith, seorang analis dari Summit Energy, lapor AFP.
Departemen Energi AS dalam laporan mingguannya mengatakan persediaan minyak mentah menurun 3,1 juta barel pekan lalu, lebih dari dua kali lipat jumlah yang diperkirakan oleh para analis.
Persediaan bensin turun 800.000 barel, yang mencerminkan penggunaan berat selama libur panjang akhir pekan Hari Kemerdekaan 4 Juli, salah satu periode tersibuk dari musim mengemudi pada musim panas AS.
Secara terpisah, Badan Energi Internasional (IEA) yang berbasis di Paris memperingatkan bahwa pasar minyak membutuhkan persediaan lebih banyak untuk kuartal ketiga tahun ini, meskipun produksi OPEC meningkat dan lembaga itu melepaskan stok darurat miliknya pada bulan lalu.
"Kami menyambut meningkatnya volume OPEC yang terlihat bulan Juni, tetapi pasar masih membutuhkan lebih banyak minyak," kata IEA dalam laporan bulanan, menggambarkan permintaan minyak global sebagai "kuat".
Pada 23 Juni, IEA mengizinkan suatu pencairan (penarikan) darurat stok minyak strategis negara-negara anggotanya untuk mengganti produksi yang hilang dari Libya dan untuk memberikan ekonomi global bantuan dari harga energi yang melambung.
Namun, harga minyak sejak itu "rebound" dan sekarang di atas tingkat sebelum pengumuman IEA. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011