Nablus, Wilayah Palestina (ANTARA News) - Pasukan Israel membunuh seorang anggota Hamas selama penyerbuan ke sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat bagian utara, Rabu, kata beberapa sumber keamanan Palestina dan gerakan Hamas kepada AFP.
Militer Israel mengkonfirmasi bahwa pasukannya menembak seorang Palestina namun tidak memiliki keterangan mengenai apakah ia tewas.
Sumber-sumber keamanan Palestina mengidentifikasi korban sebagai Ibrahim Sarhan (21) dan mengatakan, ia ditembak mati ketika keluar dari sebuah masjid selama operasi penangkapan di kamp Al-Fara.
Militer Israel mengatakan, Sarhan ditembak ketika pasukan melakukan "kegiatan rutin" di kamp pengungsi itu.
"Salah seorang Palestina berusaha melarikan diri dari penangkapan, ketika pasukan memulai prosedur penangkapan, dan akhirnya melepaskan tembakan ke tubuh bagian bawah," kata seorang juru bicara kepada AFP.
"Tembakan pasukan mengenainya, dan orang itu dibawa oleh petugas medis Palestina," tambahnya.
Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad menuduh pasukan Israel menghalang-halangi ambulan yang bergerak ke lokasi kejadian, yang mengarah pada kematian Sarhan.
"Saya mengutuk keras pembunuhan Ibrahim Sarhan," kata Fayyad dalam sebuah pernyataan. "Saya juga mengutuk kebijakan berlanjut invasi militer Israel ke wilayah-wilayah Palestina dan penembakan warga sipil."
Tujuh orang Palestina ditangkap dalam penyerbuan itu, kata juru bicara militer Israel, dan bahan peledak dilempar ke pasukan Israel selama operasi tersebut namun tidak ada korban.
Tak lama setelah penembakan itu, Hamas mengeluarkan sebuah pernyataan di Gaza yang mengatakan, Sarhan adalah salah satu aktivisnya di kamp Al-Fara.
Sekitar 800 orang menghadiri pemakamannya, banyak dari mereka mengibarkan bendera hijau Hamas dan melantunkan doa ketika Sarhan dimakamkan di Al-Fara.
Hamas dan Israel hingga kini masih terlibat dalam konflik sejak kelompok pejuang garis keras Palestina itu menguasai Jalur Gaza empat tahun lalu.
Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza selama 22 hari pada akhir 2008 dengan dalih untuk menghentikan penembakan roket yang hampir setiap hari ke wilayah negara Yahudi tersebut.
Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.
Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga-belas warga Israel, sepuluh dari mereka prajurit, tewas selama perang itu.
Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel.
Jalur Gaza, kawasan pesisir yang padat penduduk, diblokade oleh Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa hampir tiga tahun lalu.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina sempat terpecah menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris. (M014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011