Jakarta (ANTARA) - Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan segera mengirim tim dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) ke daerah-daerah di Maluku dan Papua demi menyelesaikan masalah pertanahan yang kerap berujung bentrok antarwarga.
Menurut Mahfud, isu pertanahan di Maluku dan Papua dapat menjadi masalah laten sehingga perlu dicari solusi yang di antaranya memberi kepastian hukum terhadap status tanah di wilayah tersebut.
“Dari kami Kemenko Polhukam akan membentuk tim karena masalah yang sama di berbagai tempat dari waktu ke waktu itu sebenarnya masalah pertanahan. Di Papua juga ada masalah yang sangat mendasar dan laten, yaitu masalah tanah. Di Maluku juga,” kata Mahfud saat memberi pernyataan pers di Jakarta, Jumat.
Meskipun Mahfud tidak menyebut kapan tim itu akan dibentuk, ia menyampaikan tim tersebut akan dikirim ke Papua dan Maluku secepatnya.
Baca juga: Bantuan kemanusiaan diterima warga Kariuw setelah Dandim mendekati
Baca juga: Kapolda Maluku tegaskan tak ada perusakan rumah ibadah di Kariuw
Baca juga: Forkopimda Maluku mengunjungi warga Kariuw di Aboru
“Saya akan segera mengirim tim ke sana,” kata Menko Polhukam.
Menurut Mahfud, kepastian hukum atas status tanah di Maluku dan Papua penting karena itu dapat menekan potensi bentrok antarwarga.
“Bagaimana membangun kepastian hukum pertanahan di Papua dan Maluku, karena itu selalu menjadi masalah laten dari waktu ke waktu. Nah, itu yang akan kami lakukan,” sebut Mahfud.
Sebelumnya, warga di dua desa di Haruku, Maluku, yaitu Desa Kariuw dan Desa Ori, terlibat bentrok akibat aksi saling klaim soal batas wilayah.
Akibat insiden itu, beberapa rumah terbakar dan ada korban jiwa serta warga yang luka-luka.
Kepolisian setempat pun turun tangan dan meminta warga untuk menahan diri serta tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Demi meredam konflik, Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif turun langsung ke dua desa untuk mendamaikan pihak-pihak yang berselisih.
“Kami mengharapkan adanya dukungan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat dalam mewujudkan perdamaian di Negeri Pelauw dan Kariuw, dan secara umum di Pulau Haruku,” kata Lotharia, Kamis (27/1).
Terkait itu, Menko Polhukam pada jumpa pers, Jumat, menyampaikan situasi telah terkendali dan aman.
“Alhamdulilah sekarang aman terkendali,” kata Mahfud saat menyampaikan hasil rapat koordinasi bersama berbagai pihak di Jakarta, Jumat.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022