"Kami harap Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) bisa melakukan pengawasan pelaksanaan MOS dengan baik dan benar agar tidak terjadi tindak kekerasan," kata Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi di Sampit, Rabu.
Tim pengawas pelaksanaan MOS harus ditempatkan di setiap sekolah dan apabila ditemukan tindak kekerasan terhadap peserta MOS maka pengawas harus secepatnya melaporkan ke Disdikpora.
Pihak sekolah dan panitia bisa diberikan sanksi serta dilaporkan ke polisikan apabila melakukan tindak kekerasan kepada peserta MOS.
Tindak kekerasan adalah sebuah pelanggaran hukum dan semua itu ada sanksinya, untuk itu selama pelaksanaan MOS panitia harus menghindari tindak kekerasan.
Menurut Supian Hadi, MOS bukanlah sebagai ajang balas dendam melainkan sebagai kegiatan pengenalan lingkungan sekolah.
"Selama pelaksanaan kegiatan MOS kami harap nantinya tidak ada korban dan pihak sekolah juga harus memberikan pembekalan secara khusu kepada panitia pelaksana," katanya.
Sementara salah seorangtua murid Ningsih mengkhwatirkan anaknya akan menjadi korban kekerasan dalam pelaksanaan MOS.
"Mudah-mudahan kekhawatiran kami sebagai orangtua murid tidak terwujud, sebab biasanya pelaksanaan MOS akan dijadikan sebagai ajang balas dendam oleh seniornya," terangnya.
Terpisah Kepala Disdikpora Kotawaringin Timur, Agus Suryo Wahyudi menjamin pelaksanaan MOS bukan sebagai ajang balas dendam.
Ia juga menjamin tidak ada kekerasan selama pelaksanaan MOS dan pihak Disdikpora juga telah mengeluarkan surat edaran ke seluruh sekolah untuk tidak melakukan kekerasan.
"Pelaksanaan MOS di Kotawaringin Timur akan dilaksanakan secara serentak, yakni pada Senin (18/7) mendatang," terangnya.
Dirinya juga mengaku telah mendapat perintah dari Bupati Kotawaringin Timur untuk melakukan pengawasan pelaksanaan MOS.
"Kami akan membentuk tim pengawas dan tim tersebut nantinya akan memantau kegiatan pelaksanaan MOS di setiap sekolah, hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya tindak kekerasan," katanya. (ANT174/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011