Jakarta, 13/7 (ANTARA) - Sebagai sumber pangan, ikan memiliki kandungan gizi yang sangat baik seperti protein sebagai sumber pertumbuhan, asam lemak omega 3 dan 6 yang bermanfaat bagi kesehatan ibu dan pembentukan otak janin, vitamin, serta berbagai mineral yang sangat bermanfaat bagi ibu dan janin. Untuk itu, orang tua utamanya ibu-ibu harus menjadikan makan ikan sebagai gaya hidup dan budaya sejak dari tingkat keluarga. Dengan makan ikan semenjak usia kehamilan, setidaknya para ibu dapat membantu menghasilkan generasi penerus yang sehat, cerdas dan kuat. Disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad saat memberikan sambutan ada acara Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) bersama 500 ibu hamil hari ini (13/7) di Jakarta.
Dibandingkan negara-negara tetangga, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih sangat minim meskipun setiap tahun terus mengalami peningkatan. Tercatat tingkat konsumsi ikan nasional tahun 2010 telah mencapai 30,47 kg/kapita/tahun, masih jauh dibandingkan Malaysia yang telah mencapai 55,4 kg/kapita/tahun dan Singapura 37,9 kg/kapita/tahun. Untuk meningkatkan angka konsumsi ikan, KKP terus melaksanakan kegiatan gerakan makan ikan agar tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia melebihi standar pola pangan harapan,yaitu 31,40 kg/kapita/tahun. Setidaknya KKP telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk melakukan kegiatan sosialisasi Gerakan Makan Ikan secara nasional. "Salah satu penyebab rendahnya tingkat konsumsi ikan adalah terkait dengan masalah mitos dan budaya, seperti mengkonsumsi ikan dapat menyebabkan anak cacingan dan apabila ibu hamil mengkonsumsi ikan menyebabkan air susu amis dan lain sebagainya", jelas Fadel.
Sebagai salah satu protein hewani, ikan memiliki banyak keunggulan dibandingkan protein hewani lainnya. Ikan memiliki kandungan nutrisi yang relatif aman untuk balita hingga manula. Kandungan omega 3, 6, dan 9 pada ikan memberikan beberapa manfaat seperti: tumbuh kembang bayi lebih cepat, balita lebih aktif dan cerdas, serta membuat daya tahan tubuh lebih kuat. Proses memasak ikan sangat beragam dan hemat energi. Keragaman jenis ikan juga memberikan pilihan bagi konsumen dari berbagai lapisan masyarakat. Bahkan, jenis ikan lainnya memiliki harga lebih murah dibandingkan sumber protein hewani lainnya. "Makan ikan sebagai makanan utama di keluarga akan menjadi sarana dalam meningkatkan kemandirian bangsa disaat terbatasnya pasokan protein hewani lainnya", lanjut Fadel.
Dalam kegiatan Gemarikan untuk ibu hamil yang diikuti 500 orang kali ini juga dilaksanakan Penandatangan Sampul Hari Pertama Prangko Definitif Seri GEMARIKAN bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia, serta Penyuluhan dan Ceramah Kesehatan Tentang Manfaat Makan Ikan Bagi Ibu dan Janin, Sosialisasi Branding Produk Perikanan dan lain sebagainya bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Kominfo.
Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi,Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811836967)
Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011