Jakarta (ANTARA News) - Merasa terketuk hatinya, kelompok musik kawakan asal Bandung, Bimbo, Rabu siang, mendatangi pelaku aksi mogok makan dan menjahit mulut yang menuntut ganti rugi dari pemerintah dan PLN terkiat dampak Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang melintasi tempat tinggal mereka. "Kedatangan kami semata soal kemanusiaan. Kami turut prihatin dengan nasib mereka," kata Acil saat bersama dua personil Bimbo lainnya, Sam dan Jaka, menjenguk pelaku aksi mogok makan di pelataran bekas kantor PDI di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat, Rabu. Dalam kesempatan itu Acil, Sam, dan Jaka menemui empat pelaku aksi mogok makan yang terbaring lemas di lantai saung yang digunakan sebagai posko dan tempat aksi. Keempat pelaku aksi itu adalah Manisa (50), Saodah (32), bernama Tarman (54), dan Jajang (39). Sebelumnya aksi mogok makan itu dilakukan lima orang. Namun salah seorang dari mereka, Romli, pada Jumat (20/1) malam, dibawa pulang oleh keluarganya di hari ke-20 aksi mogok makan itu karena beberapa kali jatuh pingsan dan kondisinya yang memburuk. Acil yang bernama asli Darmawan Dayat Hardjakusumah juga mengaku prihatin ketika diberi tahu belum ada satupun wakil pemerintah atau PLN yang datang menjenguk aksi mogok makan yang telah berlangsung lebih tiga pekan itu. "Ini memprihatinkan," katanya. Ia berharap pemerintah atau PLN segera terketuk hatinya dan mau mendatangi pelaku aksi itu serta melakukan dialog. Menurut dia, persoalan tuntutan ganti rugi itu semestinya ditangani dengan pendekatan kemanusiaan dan kekeluargaan. Oleh karena itu, Acil juga mengaku prihatin dengan penangkapan enam warga oleh Polda Jawa Barat karena dianggap merusak tower SUTET saat melakukan aksi protes. Ia setuju tindakan pengrusakan merupakan kesalahan, namun ia juga berharap ada penanganan yang lebih bijak dengan melihat akar permalahannya. "Antara pemerintah dengan rakyat hubungannya `kan ibarat bapak dengan anak, jadi akan lebih baik jika penyelesaian persoalan dilakukan dengan cara-cara kekeluargaan," katanya. Pada saat yang hampir bersamaan dengan kedatangan Bimbo, puluhan orang dari Serikat Pekerja-Forum Komunikasi Karyawan PT Dirgantara Indonesia juga datang memberikan dukungan moral pada pelaku aksi mogok makan dan secara bergantian melakukan orasi di atas sebuah mobil bak terbuka yang dilengkapi dengan pengeras suara.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006