Jakarta, 13/7 (ANTARA) - Kepala daerah diminta untuk lebih memperhatikan dan mensejahterahkan nelayan di wilayahnya. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad di Pelabuhan Perikanan Pantai Teluk Batang Sukadana Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat hari ini (11/7). Dihadapan ratusan nelayan saat meresmikan unit pengolahan ikan, Fadel menyatakan, kementerian yang dipimpinnya akan menambah dana alokasi bagi pembangunan dan pengembangan daerah yang kepala daerahnya mampu lebih mensejahterakan nelayannya.

Menurut Fadel, anggaran bagi kesejahteraan nelayan dan pembangunan fasilitas kelautan dan perikanan yang akan dianggarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan meningkat lebih dari 50 persen pada tahun 2012 jika dibandingkan dengan tahun 2011. Fadel mencontohkan, anggaran yang dialokasikan untuk kesejahteraan nelayan dan pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Kalimantan Barat rencana meningkat menjadi Rp 156 miliar pada tahun 2012 dari sebelumnya Rp 104 miliar di tahun 2011. "Ini artinya alokasi anggaran KKP yang diperuntukan bagi pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Kalbar meningkat lebih dari 50 persen", ujar Fadel.

Selain meminta untuk lebih mensejahterakan nelayan, Fadel juga meminta kepala daerah untuk memperbaiki harga ikan hasil tangkapan nelayan.Menanggapi permintaan tersebut, Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid menyatakan, sebagai kabupaten yang penyumbang hampir sepertiga hasil perikanan Kalbar, mensejahterakan nelayan merupakan salah satu priotas utama program yang dijalan pemerintah Kabupaten Kayong Utara. "Sebanyak 25 persen nelayan di Kalbar, atau berjumah sekitar 3400 orang merupakan nelayan dari Kayong Utara, jadi wajar bagi kami untuk memperhatikan kesejahteraan nelayan", terang Hildi.

Bagi Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Kayong Utara merupakan penyumbang terbesar produksi perikanan di propinsi tersebut. Meskipun masih belum memiliki sarana unit pengolahan ikan yang cukup, Kabupaten Kayong Utara mampu memproduksi sebanyak 21 ribu ton ikan dan udang windu dalam setahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak seribu ton udang beku dapat diekspor melalui Surabaya dengan tujuan Singapura. Meskipun secara umum hasil perikanan Kabupaten Kayong Utara masih Diolah secara tradisional, namun pertumbuhan ekonomi kabupaten berumur 4 tahun ini justru melebihi pertumbuhan ekonomi di provinsi khatulistiwa.

Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc,Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi,Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811836967)


Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011