Bogor (ANTARA News)- Pondok Pesantren Darul Qur`an Idham Chalid, menggelar haul atau peringatan setahun wafatnya KH Idham Chalid, ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 1952-1984, KH Idham Chalid yang wafat 11 Juli 2010 di Jakarta.
Pengasuh Ponpes Darul Qur`an Idham Chalid, KH Kholilullah, Rabu di Bogor mengatakan, pihaknya menggagas haul ulama besar NU yang jenazahnya dikebumikan di kompleks pesantren yang terletak di Jalan Puncak KM 80, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Kholilullah mengatakan, haul kH Idham Chalid diselenggarakan selama seminggu penuh dan dipusatkan di Ponpes Darul Qur`an Idham Chalid. Kegiatan tersebut dimulai sejak Senin, 11 Juli hingga Ahad, 17 Juli mendatang.
Pada Senin, lanjut Kholilullah, diselenggarakan haul akbar yang diiringi dengan dzikir, tahlil dan tablig akbar yang dihadiri ribuan jamaah dari berbagai daerah di Jabodetabek.
Pengasuh Ponpes arul Rahman Jakarta yang juga dai kondang KH Syukron Makmun memberikan tausiah pada sesi tablig akbar. Sedangkan Bupati Bogor Rachmat Yasin memberikan sambutan selaku tuan rumah dan perwakilan keluarga besar NU dan PPP.
Menurut Kholilullah, selain digelar tablig akbar dan dzikir bersama pada 11 Juli, pihak Ponpes Darul Qur`an Idham Chalid juga menyelenggarakan dzikir setiap selesai salat Magrib dengan melibatkan para santri setempat.
"Haul pertama KH Idham Chalid kami peringati selama seminggu penuh. Setiap habis Magrib kami melakukan pengajian bersama santri dan yatim Ponpes Darul Quran Idham Chalid," paparnya.
Kholilullah mengatakan, ke depan haul KH Idham Chalid akan diselenggarakan secara rutin setiap tahun. Pihak keluarga telah sepakat kegiatan tersebut dipusatkan di kompleks Ponpes Darul Qur`an Idham Chalid.
"Kegiatan haul akan diselenggarakan secara rutin setiap tahun di Darul Qur`an Idham Chalid," ujar Khiolilullah yang juga Rais Syuriah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Cisarua.
KH Idham Chalid wafat meninggalkan dua buah perguruan pesantren. Selain dikenal sebagai perintis Darul Quran Idham Chalid, ia juga merupakan pendiri Perguruan Islam Daarul Ma`arif yang terletak di Cipete, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
Semasa hidupnya, sebagian besar waktu Idham dihabiskan untuk mengabdi di Nahdlatul Ulama. Ulama yang dilahirkan di Setui, Kalimantan Selatan, 27 Agustus 1922, aktif di NU sejak usia remaja hingga ajal menjemput. pada ormas Islam berlogo bola dunia tersebut, Idham tercatat pernah menjadi ketua umum PBNU periode 1952-1984.
Selepas mengemban amanah sebagai ketua umum PBNU, Idham masih terlibat sebagai khalifah atau pimpinan Jamiyyah Ahlit Thoriqoh Al-Mu`tabarih An-Nahdliyyah (JATMAN), yakni organisasi perkumpulan toriqot yang diakui NU. Pada awal 2000-an, Idham Chalid mulai sakit-sakitan dan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan beristirahat di rumah.
Di lingkup pemerintahan, sejak usia 28 tahun Idham Chalid telah mengabdikan diri sebagai anggota DPR/MPR dari Partai NU. Ia juga tercatat pernah menjadi wakil perdana menteri dan menko kesra pada era Bung Karno. Pada era Orde Baru, Idham pernah menjabat ketua DPR/MPR, 1971-1977. Ia juga pernah dipercaya sebagai ketua DPA 1977-1983.
Selain itu, Idham Chalid juga tokoh kunci di baliknya lahirnya PPP. Sebagai pimpinan NU, partai terbesar pada awal 1970-an, Idham membidani lahirnya PPP sekaligus sebagai presiden pertama partai berlambang ka`bah tersebut.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011