Pada jangka panjang, masa depan Timor Leste terletak kepada integrasi yang erat dengan ekonomi Asia.

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Haruhiko Kuroda menginginkan agar negara Timor Leste lebih mempererat hubungan ekonomi dengan negara-negara tetangganya yang terletak di kawasan Asia.

"Pada jangka panjang, masa depan Timor Leste terletak kepada integrasi yang erat dengan ekonomi Asia," kata Kuroda dalam rilis ADB yang diterima ANTARA News, di Jakarta, Rabu.

Hal tersebut diucapkan Presiden ADB pada saat kunjungan yang dilakukannya di dalam "2011 Timor Leste Development Partners Meeting" di Dili, Timor Leste, 12 Juli.

Menurut Kuroda, integrasi yang lebih erat dengan ekonomi di kawasan Asia dinilai juga akan membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi sektor swasta di negara tersebut.

Apalagi, lanjutnya, pertumbuhan sektor swasta dianggap merupakan salah satu hal yang dibutuhkan untuk mempertahankan tingkat pembangunan yang dicapai dalam suatu negara.

Ia juga mengemukakan, Timor Leste telah membuat kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir dalam menjaga kedamaian dan kestabilan serta dalam menginisiasi fase pembangunan baru.

"Timor Leste Development Partners Meeting" adalah pertemuan tahunan yang dihadiri oleh pemerintah Timor Leste, masyarakat sipil, pihak donor dan perwakilan sektor swasta dalam rangka mencari cara terbaik dalam mengatasi beragam permasalahan terkait pembangunan ekonomi di negara itu.

Pada pertemuan tahun ini, Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao meluncurkan "Timor Leste`s Strategic Development Plan" atau Rencana Pembangunan Strategis Timor Leste untuk jangka waktu periode tahun 2011-2030.

Dalam kata sambutannya, Kuroda juga mengatakan bahwa proses "re-balancing" aktivitas ekonomi antara permintaan regional dan domestik serta munculnya golongan kelas menengah baru yang konsumtif adalah fenomena di Asia pada saat ini.

Hal tersebut, masih menurut dia, merupakan kondisi ideal yang diperlukan bagi Timor Leste dalam melihat peluang untuk mencari sumber baru bagi peningkatan tingkat ekonomi.

Presiden ADB juga menginginkan agar Timor Leste meneruskan untuk berinvestasi dalam infrastruktur dan inovasi, pendidikan, dan kerja sama regional untuk mengambil kesempatan itu.

Sejak ADB mulai beroperasi di Timor Leste pada 1999, negara itu telah menerima enam dana hibah dari Trust Fund for East Timor yang berjumlah total 52,8 juta dolar AS, tiga dana hibah Asian Development (ADF) senilai 62 juta dolar AS, dan 31 dana bantuan teknis (TA) senilai 29,11 juta dolar AS.
(M040)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011