Manado (ANTARA News) - Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA) XV di Manado menghadirkan ahli gastroenterologist anak dari Belanda, dokter Jan Taminiau, yang membawakan materi mengenai masalah pencernaan pada anak khususnya diare.
"Diare pada anak selalu disebabkan oleh dua faktor yakni rotavirus serta bakteri dan menjadi tantangan tersendiri bagi para dokter untuk menentukan diet yan tepat bagi mereka," kata Jan Taminiau, di Manado, Rabu.
Taminiau mengatakan diare yang terjadi pada anak dibawah dua tahun umumnya disebabkan oleh rotavirus dan dietnya harus disesuikan dengan mengatur jumlah laktosan dan karbohidrat lain dalam diet yang masuk ke usus besar.
Taminiau yang datang dengan tujuan untuk berbagi ilmu dengan 3000 peserta KONIKA XV Manado mengatakan formula untuk anak penderita diare harus dirancang sedemikian rupa sehingga mudah dicerna dengan karbohidrat yang mudah diserap dengan memanfaatkan seluruh sistem penyerapan disakarida dan monosakarida yang masih berfungsi pada usus kecil.
Ia juga memaparkan mengenai penurunan kondisi dan keterbatasan kemampuan absorbsi atau penyerapan saluran cerna saat terinfeksi oleh virus dan bakteri serta pelaksanaan pemberian nutrisi yang sesuai dengan kondisi saluran cerna memungkinkan penyerapannya. Sementara spesialis anak fakultas kedokteran universitas Gadja Mada dokter Muhamad Juffri mengatakan dengan memahami kondisi dan kinerja saluran cerna saat mengalami infeksi disebabkan virus atau bakteri dokter dapat memberikan saran pemberian makanan yang sesuai.
Dengan demikian maka bisa mengurangi risiko fatal dan bisa disa mendukung pemulihan kesehatan anak, yang pada akhirnya upaya ini diharapkan bisa membantu menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat infeksi saluran cerna pada anak balita di Indonesia, kata Muhammad Juffri.
"Di Indonesia 50-60 persen diare itu disebabkan oleh rotavirus dan sebenarnya untuk kasus seperti ini tidak perlu diberikan obat, sebab dalam waktu lima hari akan sembuh, cukup berikan cairan pengganti supaya tidak dehidrasi," kata Juffri.
Juffri mengatakan memang diakui kondisi penduduk Indonesia belum semuanya mapan, karena itu jika mengalami keadaan anak menderita diare air tajin bisa diminumkan kepada anak karena ini mengandung banyak nutrisi, dan lebih murah serta terjangkau sebab semua rumah tangga itu menanak nasi.
Profesor Muhamad Juffri juga menyebut-nyebut mengenai bakteri yang sempat menghebohkan Indonesia, secara umum guru besar UGM ini mengatakan sebenarnya ada banyak bakteri yang bisa menyebabkan sakit parah pada anak bayi dna balita, jadi yang harus diperhatikan saja adalah bagaimana mengawasi pola makan mereka supaya tidak sakit. (ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011