Politikus muda yang lebih akrab disapa Ibas itu tidak hadir langsung dalam penyerahan bantuan, tetapi diwakilkan kepada salah seorang staf pribadinya yang bertugas di Daerah Pemilihan (Dapil) VII, Hernawan A Priyana.
"Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian mas Ibas kepada masyarakat Trenggalek yang tertimpa musibah. Mungkin sedikit terlambat, tapi hal itu lebih baik karena masyarakat bisa merasakan langsung manfaatnya dan tidak berbenturan dengan program bantuan yang lain," ujar Hernawan.
Tidak ada pesan khusus disampaikan Edhie Baskoro untuk warga penerima jatah bantuan sembako tersebut. Hernawan hanya menyampaikan pesan Ibas agar masyarakat diberi kesabaran dalam menghadapi setiap cobaan. "Mas Ibas berharap bantuan ini bermanfaat," ujarnya.
Penyaluran bantuan sembako itu sendiri difokuskan di Desa Jati RT 09/RW 03, Kecamatan Karangan. Desa ini merupakan salah satu daerah yang paling parah terdampak banjir.
Memang tidak sampai jatuh korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun akibat tingginya genangan yang mencapai satu setengah (1,5) meter lebih, tak sedikit rumah warga yang rusak.
"Sampai sekarang bekasnya masih ada. Beruntung datangnya air bah tidak mendadak, tetapi naik secara perlahan sehingga tidak berakibat fatal," ujar Musalam, Ketua RT 09.
Hernawan menjelaskan, cerita mengenai nasib yang dialami warga Desa Jati sempat dipantau oleh putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
Apalagi, kasus serupa juga pernah terjadi pada awal Februari 2011 lalu di Desa Jati sehingga menyebabkan seorang warga meninggal dunia.
Musibah beruntun itu rupanya memantik simpati Edhie Baskoro Yudhoyono sehingga akhirnya ia mengutus salah seorang staf kepercayaannya untuk menyampaikan sejumlah bantuan pangan berupa sembako.
"Alhamdulillah mendapat bantuan dari putera presiden. Sebagai warga sekaligus korban banjir, kami tentu bersyukur mendapat sumbangan sembako seperti ini, apalagi sejak kejadian sudah tidak ada lagi bantuan sosial diberikan kepada kami," ujar Musalam menceritakan.
Ia berharap, pemberian bantuan semacam itu bisa mengurangi beban penderitaan warganya yang rata-rata hidup dengan ekonomi pas-pasan. Terlebih dalam dua bulan terakhir hasil panen/pertanian kurang bagus.
"Setidaknya bantuan ini bisa mengurangi beban psikologis mereka (warga) yang masih trauma dengan dua kali kejadian banjir selama kurun lima bulan terakhir," kata Musalam. (*)
(ANT-130/I007)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011