Peneliti LIPI, Dr. Daisy Wowor, di Kolaka pada Selasa mengatakan, jenis ikan langka yang ditemukan di Sungai Ranteangin Desa Tinukari Kecamatan Ranteangin Kabupaten Kolaka itu, selain jenis ikan langka yang termasuk dalam kelompok organisme `crutaceae`.
Selain itu, kata dia, di kawasan pegunungan Mekongga itu juga terdapat hewan biota air tawar langka yang lain seperti jenis udang dan kepiting ditemukan di Sungai Mosembo yangberada pada ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut (dpl).
"Kedua jenis biota air tawar ini belum kami melihatnya atau menemukaan data biota yang sama di wilayah ekosistem lain di luar kawasan Pegunungan Mekongga, sehingga kami masih perlu menelitinya lebih lanjut," katanya.
Menurut Daisy, khusus jenis kepiting air tawar ini merupakan kelompok organisme `sesarmidae` dengan ciri khas di tubuhnya berwarna coklat polos kemerah-merahan. Jenis Kepiting ini aktif pada waktu malam hari dan populasinya cukup banyak.
Sedangkan jenis udang yang ditemukan peneliti LIPI itu adalah kelompok `parathelpusa sp`, dan pihaknya masih perlu melakukan penelitian yang mendalam terhadap molusca itu.
"Kami harus membandingkan dengan jenis spesies lain yang sudah pernah ditemukan di perairan air tawar Pulau Sulawesi. Dugaan sementara terhadap hasil penelitian biota air tawar yang ada di kawasan pegunungan Mekongga ini merupakan temuan baru," ujarnya.
Peneliti lain bidang spesiesialis air tawar LIPI, Reny Kurnia Hadiaty, juga mengungkapkan, ada sekitar 13 jenis ikan yang sementara terdata di kawasan sungai pegunungan Mekongga ini.
Ia menambahkan, masih terdapat beberapa jenis ikan langka yang lain seperti kelompok organisme `lentipes sp., dengan ciri khas kehidupannya di arus sungai deras dan sering menempel pada batuan.
Selain itu juga ada jenis ikan keluarga belobrancus sp. Jenis ikan merupakan hewan endemik yang khas karena pola strip di bagian tubuhya vertikal, berbeda dengan ikan lain pada umumnya polanya strip horizontal.
Reny mengatakan, dengan temuan beberapa spesies biota air tawar itu diduga kawasan pegunungan Mekongga menyimpan potensi yang sangat besar untuk kepentinganvilmu pengetahuan.
"Kawasan pegunungan Mekongga ini harus dilindungi karena menyimpa potensi yang sangat berarti bagi kehidupan manusia dan kepentingan ilmu pengetahuan," ujarnya seraya menamabahkan, ada indikasi perkembangan populasi biota air tawar di kawasan terancam karena ulah masyarakat yang mengekploitasi potensi sumber daya alam ini dengan cara tidak ramah lingkungan.
(T. L004)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011