Jakarta (ANTARA news) - Menteri Pertanian Anton Apriantono menilai, kenaikan harga gula di dalam negeri tidak wajar dan harus segera dilakukan operasi pasar (OP) untuk menstabilkan harga gula di dalam negeri. "Kenapa begitu harga di luar naik, harga di dalam negeri juga naik, ini ada yang tidak benar," ujar Anton usai membuka Kongres VI Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), di Jakarta, Rabu. Penilaian ketidakwajaran atas kenaikan harga gula saat ini, menurut dia, berdasarkan bahwa kini impor gula sudah masuk sebagian walaupun belum seluruhnya dari total ijin impor sebesar 300 ribu ton. Selain itu, kata dia, masa giling juga panjang, yang berarti ada tambahan produksi di dalam negeri. Oleh karena itu, lanjut dia, ada yang aneh dalam perdagangan gula tersebut dan hal itu sudah dibicarakan dengan Menteri Perdagangan Mari E Pangestu. Menanggapi pertanyaan, mengapa harga gula naik di pasaran, Anton mengatakan, kendati harga gula di pasar internasional naik, harga di dalam negeri seharusnya tidak otomatis naik, karena impor gula dilakukan sebelum harga naik, selain itu harga produksi juga tidak naik. "Kalau pun naik seharusya bertahap, karena (gula impor) yang masuk ke sini masih harga lama. Itu artinya (ada pedagang) yang ingin untung besar dan itu tidak benar," ujarnya. Oleh karena itu, pemerintah akan melawan hal tersebut melalui OP gula yang akan dilakukan oleh Perum Bulog dan waktunya akan ditentukan Menteri Perdagangan. "Saya bilang (kepada Menteri Perdagangan), kalau begini harus dilakukan operasi pasar. Makanya kita sudah benar melakukan buffer stock (stok penyangga) gula. PPI (PT Perusahaan Perdagangan Indonesia) sudah (impor gula) masuk 35 ribu ton, itu kita operasi pasar," katanya. Ketika ditanya mengapa Bulog belum mau melakukan OP, Anton mengatakan, hal itu juga harus ditanyakan ke Bulog. "(Kalau tidak mau) nanti kita jewer," ujarnya. Saat ini harga gula di pasar internasional di bursa berjangka London rata-rata mencapai 401 dolar AS per ton, naik dibandingkan pekan lalu yang hanya 383 dolar AS per ton, sedangkan harga gula di pasar dalam negeri di atas Rp6.000 per kilogram.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006