Jakarta (ANTARA News) - Melemahnya bursa global yang dipicu kekawatiran terhadap krisis ekonomi di Eropa berdampak negatif terhadap perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa.
Sentimen itu memicu aksi profit taking sehingga indeks harga saham gabungan BEI ditutup terkoreksi 57,57 poin atau 1,44 persen ke posisi 3.938,02. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga turun 10,91 poin atau 1,54 persen ke posisi 698,05 poin.
Dari seluruh saham aktif, 208 saham ditutup melemah, sementara saham yang menguat hanya 51 saham, dan 62 saham tidak bergerak harganya.
Analis Millenium Danatama Sekuritas, Abidin, mengatakan, pelaku pasar yang melanjutkan posisi jual mendorong pelemahan bursa eksternal, sehingga bursa dalam negeri ikut terkena dampak negatif dan 208 saham harganya terkoreksi.
"Investor masih berada dalam posisi jual setelah harga saham dalam negeri naik signifikan pada pekan kemarin sehinga indeks BEI mengalami koreksi," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar asing yang mencatatkan jual bersih (foreign net sell) sebesar Rp231,607 miliar menambah faktor koreksi IHSG.
Ia mengatakan, indeks BEI juga masih bergerak dalam konsolidasi. Minimnya sentimen positif serta aksi tunggu investor akan laporan kinerja semester pertama 2011 akan membayangi indeks untuk beberapa waktu ke depan.
Sementara itu, perdagangan saham berjalan kurang ramai dengan transaksi frekuensi mencapai 122.714 kali dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 3,941 miliar lembar saham dengan total nilai Rp3,971 triliun.
Beberapa saham yang mengalami koreksi, di antaranya Perusahaan Gas Negara (PGAS) turun Rp75 ke Rp3.900, Telekomunikasi Indonesia (TLKM) turun Rp50 ke Rp7.000, Indospring (INDS) turun Rp100 ke Rp5.850.
Sementara di bursa regional, Indeks Hang Seng melemah 684,07 poin (3,06 persen) ke level 21.663,16, Indeks Nikkei-225 turun 143,61 poin (1,43 persen) ke level 9.925,92, dan Indeks Straits Times melemah 41,92 poin (1,34 persen) ke level 3.015,45.
(KR-ZMF/A027)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011