Jakarta (ANTARA) - Tim nasional putri Indonesia menelan kekalahan dengan skor 0-6 dari Filipina pada laga Grup B Piala Asia 2022, Kamis malam, yang membuat skuad "Garuda Pertiwi" tersingkir dari turnamen tersebut.
Hasil tersebut membuat Indonesia menelan tiga kekalahan dari tiga pertandingan. Skuad asuhan pelatih Rudy Eka Priyambada kebobolan total 28 gol sepanjang Piala Asia 2022, tanpa pernah memasukkan satu gol pun.
Pada pertandingan tersebut, timnas Indonesia mendapatkan tekanan bertubi-tubi dari Filipina.
Baca juga: Timnas putri Indonesia ditaklukkan Thailand 0-4
Lima menit pertama, Indonesia sudah mendapatkan hukuman penalti dari wasit karena Vivi Riski menyentuh bola dengan tangan. Namun, sepakan penalti Sarina Bolden mengenai tiang gawang.
Filipina baru melesakkan gol perdana mereka satu menit kemudian melalui Katrina Guillou.
Filipina kemudian menambah skor pada menit ke-27 melalui Sarina Bolden. Kedudukan 2-0 bertahan sampai pertandingan memasuki masa jeda.
Usai turun minum, kapten timnas Filipina Tahnai Annis membuat skor menjadi 3-0 pada menit ke-56.
Menit ke-74, Filipina mendapatkan tendangan penalti kedua yang dieksekusi dengan baik oleh Jessica Miclat.
Baca juga: Lima gol Sam Kerr bawa Australia kalahkan Indonesia 18-0
Delapan menit setelahnya, Tahnai Annis membuat gol keduanya pada pertandingan tersebut dan menjadikan skor 5-0.
Filipina menutup laga tersebut dengan kemenangan 6-0 berkat sumbangan gol Malea Cesar.
Hasil tersebut meloloskan Filipina ke babak perempat final dari Grup B bersama pimpinan klasemen, Australia.
Bagi Indonesia, kegagalan lolos dari fase grup itu mengulangi prestasi tahun 1981 dan 1989. Prestasi terbaik Indonesia di Piala Asia Putri adalah menjadi semifinalis tahun 1977 dan 1986.
Indonesia, termasuk edisi tahun 2022, sudah lima kali tampil di Piala Asia Putri yaitu tahun 1977, 1981, 1986, 1989 dan 2022.
Baca juga: Rudy: timnas putri takluk dari Thailand karena kalah mental
Baca juga: Pelatih: Timnas putri Indonesia tertinggal lima langkah dari Thailand
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022