Bangkalan (ANTARA News) - Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, dikabarkan tewas di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Saya tahu anakku meninggal dari adikku yang ada di Malaysia. Adikku mengatakan kalau anak saya sudah meninggal dunia," kata ibu korban, Hj Nerah (65), Selasa.
Identitas TKW malang itu bernama Robiah (40) binti Pagi, warga Kampung Moncek, Desa Tengket, Kecamatan Arosbaya. Korban mempunyai seorang anak yang bernama Abdul Majid (25), sedangkan suaminya sudah berpisah sejak lama.
Kini, jenasah korban masih belum bisa dipulangkan karena terkendala kartu identitas yang ditahan oleh Polisi Diraja Malaysia.
Nerah menjelaskan, putrinya berangkat ke Malaysia pada tahun 2009 dan bekerja sebagai tukang sapu. Setiap hari, korban mendatangi rumah langganannya untuk dibersihkan.
"Setelah rumah yang satu bersih, anak saya pindah ke rumah yang lain. Ia tidak bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sana," ungkapnya.
Menurut Nerah, Robiah merantau ke luar negeri tidak hanya sekali. Tapi, sebelumnya pernah menjadi TKW di Arab Saudi. Namun karena tidak betah bekerja di Arab, maka Robiah akhirnya pindah bekerja di Malaysia.
Korban berangkat ke Malaysia tidak melalui sebuah PJTKI, melainkan berangkat secara ilegal lewat tekong (calo). Meski begitu, sesampainya di Malaysia ia mengantongi izin tinggal di sana.
Selama bekerja di Malaysia, katanya, putrinya telah mengirimkan sebagian penghasilan kepada dirinya sebanyak dua kali yang masing-masing Rp500 ribu. Terakhir, Robiah berkomunikasi dengan ibunya sebulan lalu.
"Saat itu, anakku menanyakan kabar di sini. Aku jawab baik semua. Tapi, setelah saya telepon lagi seminggu lalu, anakku tidak ada. Sebelum akhirnya saya mendapat kabar telah meninggal dunia," urainya.
Nerah mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya anaknya itu, sebab kabar yang diterima hanya itu. Pihak keluarga berharap jenazahnya bisa dipulangkan.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Arosbaya, Ipda Irawan, membenarkan adanya TKW asal Bangkalan tewas di Malaysia. Pihaknya sudah menyerahkan data TKW tersebut ke Mapolres Bangkalan.
"Kami ditugaskan pak Kapolres untuk mengecek kebenaran informasi itu pada pihak keluarga. Ternyata, memang benar adanya," katanya menuturkan.
(KR-ZIZ/E011)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011