Ada perubahan perilaku dan strategi bisnis perbankan menjadi lebih sehat.
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan pertumbuhan kredit pada Juni 2011 mencapai 23,4 persen (yoy) didorong oleh pertumbuhan kredit investasi yang sampai dengan bulan Mei 2011 tercatat sebesar 29,0 persen (yoy).
"Bank Indonesia terus mendorong peningkatan efisiensi perbankan agar fungsi intermediasi dapat terus dioptimalkan dengan tetap menjaga stabilitas sistem perbankan secara keseluruhan," kata Darmin di Jakarta, Selasa.
Stabilitas industri perbankan tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) yang berada jauh di atas minimum 8 persen dan terjaganya rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) gross di bawah 5 persen.
Deputi Gubernur BI Muliaman D Hadad menambahkan pertumbuhan kredit itu masih dalam kisaran rencana bisnis bank yang mencapai 24 persen.
Namun, menurutnya selain kuantitas yang penting adalah peningkatan kualitas kredit yang lebih banyak didorong kredit investasi, sementara kredit konsumsi justru menurun.
Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan bank nampaknya mulai mengubah pola pembiayaan kredit dengan lebih banyak ke sektor investasi, diikuti kredit modal kerja 13 persen dan konsumsi 10 persen.
"Ada perubahan perilaku dan strategi bisnis perbankan menjadi lebih sehat," katanya.
Darmin mengatakan, kredit investasi ini sangat baik pengaruhnya bagi perekonomian meski manfaatnya bisa terasa dalam waktu panjang.
"Pengaruhnya bisa cepat atau lama tergantung proyeknya tetapi secara umum pertumbuhan investasi bertambah bagus," katanya.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011