Kendari (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara mencatat penyaluran dana kredit usaha rakyat (KUR) usaha mikro kecil dan menengah di provinsi ini mencapai sekitar Rp3,4 triliun.
Kepala OJK Sultra Arjaya Dwi Raya di Kendari, Kamis mengatakan hingga Desember 2021 jumlah yang mengakses permodalan dari dana KUR di daerah tersebut sebanyak 84.629 debitur.
"Hingga posisi Desember 2021 jumlah realisasi penyaluran dana KUR di Sulawesi Tenggara mencapai Rp3,41 triliun para debitur didominasi pelaku UMKM ," katanya.
Penyaluran dana KUR di Sultra tersebar di 17 kabupaten/kota dimana daerah pengakses terbanyak ada di Kabupaten Muna mencapai Rp538,53 miliar dengan 15.646 debitur, disusul Kabupaten Kolaka Rp475,72 miliar dengan 11.967 debitur dan Kota Kendari Rp440,58 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 7.084 orang.
Kemudian, Kabupaten Konawe mencapai Rp400,08 miliar dengan 10.781 debitur; Kabupaten Konawe Selatan mencapai Rp367,79 miliar dengan 9.530 debitur; Kabupaten Buton mencapai Rp276,84 miliar dengan 8.211 debitur; Kabupaten Kolaka Utara Rp257,73 miliar dengan 6.592 debitur.
Selanjutnya, penyaluran dana KUR di Kota Baubau mencapai Rp228,48 miliar dengan 4.303 debitur, Kabupaten Bombana Rp176,86 miliar dengan 3.681 debitur, Kabupaten Wakatobi Rp74,43 miliar dengan 2.297 debitur, Kabupaten Konawe Utara Rp59,1 dengan 1.668 debitur, Kolaka Timur Rp38,13 miliar dengan 316 debitur, Buton Utara Rp35,68 miliar dengan 734 debitur.
Berikutnya, di Kabupaten Buton Tengah realisasi dana KUR mencapai Rp17,21 miliar dengan 131 debitur, Konawe Kepulauan Rp13,91 miliar dengan 609 debitur, Buton Selatan mencapai Rp8,95 miliar dengan 124 debitur dan terakhir di Kabupaten Muna Barat mencapai Rp6,14 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 55 orang.
"Dari sisi penyaluran, bank yang mendominasi penyalur terbanyak itu BRI mencapai Rp2,3 triliun. Kedua Bank Mandiri mencapai Rp687 miliar," ujar Arjaya Dwi Raya.
OJK Sultra berharap dengan adanya kredit usaha rakyat yang disalurkan pihak perbankan, UMKM di Sultra dapat terus bangkit dan berkembang sehingga perekonomian yang sebelumnya terdampak pandemi COVID-19 dapat kembali tumbuh positif.
Baca juga: OJK dukung pengembangan KUR pertanian agar lebih dirasakan oleh petani
Baca juga: OJK: Aset perbankan di Lampung naik 7,29 persen
Baca juga: OJK sebut DPK perbankan tumbuh 12,21 persen pada 2021
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2022