Jakarta (ANTARA News) - Hasil studi Bank Pembangunan Asia (ADB) yang bertajuk "Asia 2050" menilai bahwa ada dua skenario yang bisa terjadi di kawasan Asia pada tahun 2050. Pertama, perekonomian Asia - termasuk Indonesia - di 2050 bisa menjadi pusat pertumbuhan dunia, dan kedua adalah terjebaknya kawasan Asia dalam middle income trap.

Managing Director ADB Rajat M. Nag mengatakan pada tahun 2050 Asia berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi dunia.

Skenario yang pertama ini dinamakan Abad Asia. Dalam skenario pertama, diprediksikan PDB per kapita dalam daya beli kemiskinan (purchasing power poverty) Asia pada 2050 mencapai 51% dari pendapatan dunia atau setara dengan US$148 triliun.

"Untuk skenario middle income trap diperkirakan pendapatan Asia hanya akan menyentuh angka US$61 triliun atau setara 32% dari PDB dunia," kata Rajat dalam seminar `Asia 2050 : Realizing the Asian Century', di gedung Bappenas, Selasa.

Menurut Rajat, skenario Abad Asia bisa dicapai asalkan negara di kawasan Asia mampu mengontrol sejumlah risiko. Antara lain pengelolaan kebijakan lokal yang tepat, pengaturan diversifikasi kebijakan energi yang efisien, serta penerapan inovasi dan peningkatan kewirausahaan.

Sementara itu Senior Director, Office of Regional Economic Integration ADB Ashok Sharma menambahkan tantangan terbesar Asia saat ini adalah mengatasi masalah ketidakmerataan dan kesenjangan, perubahan iklim, serta meningkatkan pertumbuhan yang inklusif.

Untuk itu, lanjut Ashok, perlu langkah-langkah dari negara-negara di kawasan Asia untuk bersama-sama mengatasi tantangan tersebut. Misalnya dalam hal menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Dalam hal ini negara-negara Asia harus memfokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan serta pemberian akses luas terhadap pelayanan infrastruktur yang berkualitas.

Selain itu transformasi finansial dan pengelolaan urbanisasi memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan skenario Abad Asia. Pada 2010 penduduk perkotaan di Asia tercatat sebanyak 1,6 miliar dengan tingkat urbanisasi sebesar 41%.

"Penduduk perkotaan Asia pada 2050 diprediksikan mencapai 3,12 miliar, dengan tingkat urbanisasi sebesar 64%," katanya.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011