Jambi (ANTARA News) - Krisi bahan bakar minyak jenis premium dan solar di Provinsi Jambi diduga akibat ulah spekulan, kata Assisten Manager External Relation Pertamina Fuel Retail Marketing Region II Sumatra Bagian Selatan Robeth MV.
Saat dihubungi di Jambi, Senin, Robert membantah jika telah terjadi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) premium dan solar di Provinsi Jambi.
Namun dirinya mengakui telah terjadi "rush" atau antrian panjang pembelian BBM di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi sejak tiga hari terakhir.
"Tidak ada masalah dengan stok atau realisasi distribusi BBM di Jambi. Rush terjadi lebih diakibatkan ulah pembelian tidak pada tempatnya seperti pembelian dengan jerigen, pengerit atau dengan menggunakan tanki modifikasi," ujarnya.
Faktor lain adalah spekulan yang memanfaatkan kondisi padamnya listrik yang ada di Kota Jambi. Jika sebelumnya rush terjadi hanya di beberapa kabupaten, kali ini kondisi yang sama juga terjadi di Kota Jambi. Bahkan akibatnya lebih parah, antrian BBM bisa mencapai dua kilometer lebih.
Untuk itu, dirinya berharap masyarakat tidak perlu panik atas kondisi tersebut, sebab Pertamina menjamin kuota BBM untuk Jambi maupun daerah lain tidak mengalami masalah.
"Selain itu memang ada sedikit gangguan teknis berupa kondisi jalan sehingga terjadi sedikit keterlambatan distribusi BBM untuk Jambi karena sebagian dipasok melalui Palembang, Sumatra Selatan," katanya.
Ia menjelaskan, kuota perhari BBM untuk Provinsi Jambi mencapai 800 kilo liter, sementara stok yang ada masih aman untuk tiga hari kedepan. Robert juga menjamin distribusi BBM Jambi terealiasasi 100 persen.
Sebelumnya, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus menyatakan munculnya antrian panjang pembelian BBM hampir di seluruh SPBU di Provinsi Jambi diakibatkan karena tingginya permintaan dibanding kuota yang ada.
"Untuk itu, kami telah mengajukan tambahan kuota BBM, untuk premium dari 800 kilo liter perhari menjadi 1.000 kilo liter, sementara untuk solar dari 700 kilo liter perhari menjadi 850 kilo liter," katanya.
Gubernur juga mengimbau masyarakat tidak panik dengan kondisi tersebut. Pemprov Jambi telah berkoordinasi dengan kepolisian dan Pertamina untuk segera menyelesaikan kondisi tersebut.(*)
(T.KR-BS/E003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011