Jakarta (ANTARA News) - Sedikitnya enam kapal kandas di sekitar perairan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, karena cuaca buruk dan gelombang besar setinggi hingga dua meter lebih sejak dua hari terakhir. "Satu kapal dilaporkan saat ini sudah tenggelam, sedangkan dua lainnya saat ini sedang diupayakan penyelamatannya," kata Kasie Pamtib Kantor Administrasi Pelabuhan Tanjung Priok, Nafri kepada pers di sela-sela operasi narkoba di Pelabuhan Khusus Ekanuri Jakarta, Rabu. Operasi itu digelar untuk mencari pelaku narkoba terutama para awak kapal di pelabuhan itu. Nafri tercatat sebagai Ketua Harian Operasi I Satgas Sea Fort. Menurut Nafri, satu kapal yang sedang diselamatkan bernama MT Delta Darwei yang larat (hanyut terbawa angin) pada pukul 03.00 WIB. Dan saat ini sekitar satu mil dari `break watter` Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal ini memuat CPO (crude palm oil) yang dikhawatirkan tumpah jika tidak diselamatkan. Satu kapal yang lain adalah, KM `Kirana Anugrah yang bermuatan peti kemas juga kandas. Kemudian Kapal tanker `Elina` dan tanker `Perkasa`. Selain itu satu kapal tanker `Grand Experiment` yang kandas dan menghantam dermaga 108 pukul 02.00 WIB sudah diselamatkan meskipun kapalnya sobek. "Dari semua peristiwa itu sampai saat ini belum ada korban, kerugian juga masih dihitung," katanya. Sementara itu satu kapal dinyatakan telah tenggelam, di perairan Pelabuhan Tanjung Priok. Identitas kapal dan barang yang diangkut masih belum diketahui. Dengan demikian total kapal yang kandas sejak semalam sebanyak enam kapal, satu di antaranya sudah tenggelam. "Khusus kapal KM Delta Darwei jika tidak segera ditarik terancam kandas sehingga CPO-nya bisa tumpah. Ini lebih berbahaya," kata Nafri. Dia mengatakan upaya penyelamatan yang juga diprioritaskan untuk personel (para awak kapalnya) mengalami hambatan. Karena gelombang laut tetap di atas dua meter dan bisa dipastikan kami tidak bisa merapat," katanya. Kondisi tersebut karena pihaknya termasuk SAR di bawah koordinasi Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Priok sampai sekarang tidak punya perahu karet. Sementara upaya penyelamatan harus secepatnya. Kalaupun, katanya, harus pinjam ke SAR Nasional prosedurnya terlalu panjang, yakni sampai dua hari. Sementara upaya penyelamatan perlu segera. KPLP Priok memiliki wilayah pengendalian dari wilayah Pelabuhan Sunda Kelapa hingga ke ujung Karawang Jawa Barat dan batas terjauh di Pulau Damar, Kapulauan Seribu, sekitar 7,5 mil laut dari pelabuhan Priok. Meski memiliki 423 personel yang dinilai cukup, prasarana yang dimiliki hanya kapal patroli Kelas IV sebanyak tiga unit dengan kemampuan jelajah 10 mil laut. Keduanya buatan tahun 1972.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006