Indeks KOSPI anjlok 94,75 poin atau 3,50 persen menjadi menetap di 2.614,49 poin

Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan mencatat penurunan paling tajam dalam hampir satu setengah tahun pada Kamis, karena investor resah atas rencana Federal Reserve untuk memerangi inflasi dengan suku bunga yang lebih tinggi mulai awal Maret, sementara won melemah dan imbal hasil obligasi naik.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) anjlok 94,75 poin atau 3,50 persen menjadi menetap di 2.614,49 poin, penurunan paling tajam sejak 20 Agustus 2020.

Dikutip dari Reuters, di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics tergelincir 2,73 persen dan rekannya SK Hynix jatuh 3,40 persen, sementara LG Chem terperosok 8,13 persen dan Naver merosot 3,19 persen.

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memperingatkan bahwa inflasi tetap di atas tujuan jangka panjang Fed dan masalah rantai pasokan mungkin lebih persisten daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Saham LG Energy Solution Ltd melonjak dalam debut perdagangannya pada Kamis setelah IPO terbesar Korea Selatan menarik tawaran senilai 13 triliun dolar AS, menjadikannya perusahaan paling berharga kedua di negara itu.

Sementara itu, Korea Utara yang bersenjata nuklir menembakkan apa yang tampak seperti dua rudal balistik jarak pendek pada Kamis, menarik kecaman dari Amerika Serikat untuk apa yang akan menjadi putaran keenam uji coba rudal bulan ini.

Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 1.629,4 miliar won di papan utama.

Won dikutip pada 1.202,8 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,42 persen lebih rendah dari penutupan sehari sebelumnya di 1.197,7.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1,203,1 per dolar, turun 0,5 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward (NDF), kontrak satu bulannya tercatat pada 1,203,6.

Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 6,3 basis poin menjadi 2,219 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan naik 3,9 basis poin menjadi 2,612 persen.

Baca juga: Saham Korsel bersiap turun tertajam dalam 1 tahun karena Fed "hawkish"
Baca juga: Saham Jepang jatuh, kekhawatiran suku bunga naik pukul saham teknologi
Baca juga: IHSG diperkirakan lanjut menguat di tengah koreksi bursa saham Asia

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022