"Kita masih punya waktu 3,5 tahun lagi untuk mengupayakan pencapaian MDG`s," katanya di Jakarta, Senin.
Agung mengatakan, tantangan MDG`s di masa mendatang adalah peningkatan akses dan kualitas program kesetaraan untuk anak laki-laki dan perempuan terutama di daerah miskin, tertinggal, dan terpencil.
"Target kita juga mengentaskan kemiskinan, pemerataan pendidikan dasar, serta persamaan gender dan pembemberdayaan perempuan," katanya.
Selain itu, ia menargetkan pula, mengurangi tingkat kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, perlawanan terhadap infeksi virus perapuh kekebalan tubuh/sindroma merapuhnya kekebalan tubuh (HIV/AIDS) dan penyakit lainnya, menjamin daya dukung lingkungan hidup, serta mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
Menurut dia, belum tercapainya pemerataan akses secara adil bagi semua anak untuk mendapatkan pendidikan dasar yang berkualitas diantaranya disebabkan oleh kemiskinan.
"Pencapaian target itu diperlukan upaya-upaya berbagai sektor, salah satunya dengan penyaluran Bantuan Operasional Sekolah (BOS)," katanya.
Namun, dia mengemukakan, persoalannya adalah masih adanya kabupaten yang belum mencairkan dana BOS tersebut.
Pada triwulan dua itu malah tercatat ada 85 kabupaten di seluruh Indonesia yang belum menyalurkan dana BOS.
Terkait masalah kemiskinan, Agung mengatakan, telah terjadi penurunan berdasarkan data BPS 2011 angkanya menurun dari 13,33 persen menjadi 12,45 persen.
"Ini artinya telah terjadi penurunan hingga 0,8 persen atau kira-kira satu juta orang," katanya. Ia menimpali, jumlah penduduk miskin pada saat ini sebanyak 30,02 juta jiwa.
Dia juga menambahkan, penurunan tersebut pada akhir 2012 diperkirakan bisa mencapai delapan hingga sepuluh persen yang berarti angka kemiskinan bisa menjadi 12 persen.
(T.W004)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011