diatur waktu dan jumlah orangnya agar terus silih bergantiBadung (ANTARA) - Pengurus Vihara Dharmayana Kuta, Kabupaten Badung, Bali akan mewajibkan seluruh umat yang beribadah saat perayaan Tahun Baru Imlek 2573 di wihara itu untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
"Ini adalah salah satu upaya kami untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19 selain dengan menerapkan berbagai protokol kesehatan lainnya saat perayaan Tahun Baru Imlek nanti," kata Penanggung Jawab Tempat Ibadah Vihara Dharmayana Kuta, Adi Dharmaja Kusuma di Badung, Kamis.
Ia mengatakan, selain memindai QR Code PeduliLindungi, nantinya seluruh umat yang akan beribadah juga harus mengenakan masker, diperiksa suhu tubuhnya dan mencuci tangan sebelum memasuki area vihara.
"Penerapan protokol kesehatan serta aplikasi PeduliLindungi nanti akan dipastikan oleh para pemuda kami yang bertugas di pos-pos yang disiapkan di pintu masuk wihara," ujarnya.
Baca juga: Kelompok Barongsai di Denpasar mulai terima pesanan pentas saat Imlek
Baca juga: Kawasan The Nusa Dua tetap terapkan prokes ketat selama libur Imlek
Adi Dharmaja Kusuma menjelaskan, pihaknya juga tidak akan melarang dan membatasi umat untuk datang bersembahyang di wihara. Namun pengurus vihara akan mengatur waktu dan jumlah umat yang bersembahyang dalam satu waktu agar tidak terjadi kerumunan.
"Kami buka mulai pukul 00.01 Wita, jadi kami harapkan bisa datang bergiliran karena waktunya panjang. Kami perkirakan memang akan banyak umat yang datang, namun karena situasi masih pandemi jadi harus diatur waktu dan jumlah orangnya agar terus silih berganti," ungkapnya.
Untuk menyambut Tahun Baru Imlek, ratusan warga etnis Tionghoa di kawasan Kuta juga telah melakukan ritual mencuci dan membersihkan ruang atau patung dewa dewi.
Selain itu, warga juga telah membersihkan area vihara serta memasang lampion untuk menghias Vihara Dharmayana Kuta sebelum Tahun Baru Imlek.
"Kegiatan ini rutin kami laksanakan setiap tahunnya. Harapannya saat nanti kami melaksanakan persembahyangan Tahun Baru Imlek itu semuanya sudah suci dan bersih," ungkap Adi Dharmaja Kusuma.
Baca juga: Warga Bali keturunan Tionghoa adakan ritual pembersihan patung dewa
Adi Dharmaja Kusuma menjelaskan, pihaknya juga tidak akan melarang dan membatasi umat untuk datang bersembahyang di wihara. Namun pengurus vihara akan mengatur waktu dan jumlah umat yang bersembahyang dalam satu waktu agar tidak terjadi kerumunan.
"Kami buka mulai pukul 00.01 Wita, jadi kami harapkan bisa datang bergiliran karena waktunya panjang. Kami perkirakan memang akan banyak umat yang datang, namun karena situasi masih pandemi jadi harus diatur waktu dan jumlah orangnya agar terus silih berganti," ungkapnya.
Untuk menyambut Tahun Baru Imlek, ratusan warga etnis Tionghoa di kawasan Kuta juga telah melakukan ritual mencuci dan membersihkan ruang atau patung dewa dewi.
Selain itu, warga juga telah membersihkan area vihara serta memasang lampion untuk menghias Vihara Dharmayana Kuta sebelum Tahun Baru Imlek.
"Kegiatan ini rutin kami laksanakan setiap tahunnya. Harapannya saat nanti kami melaksanakan persembahyangan Tahun Baru Imlek itu semuanya sudah suci dan bersih," ungkap Adi Dharmaja Kusuma.
Baca juga: Warga Bali keturunan Tionghoa adakan ritual pembersihan patung dewa
Baca juga: Sambut Imlek, Bandara Ngurah Rai hadirkan atraksi Barongsai
Baca juga: Umat Konghucu Denpasar padati vihara rayakan Imlek
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022