Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi asal Singapura membagikan strateginya mengembangkan bisnisnya di 2022 dengan berfokus pada pengembangan ekosistem teknologi digital dan kolaborasi bersama banyak komunitas di Indonesia.
Cara itu diambil SHAREit agar bisa menarik “offline consumer” yang nantinya dapat lebih mengoptimalkan layanan yang tersedia secara digital.
“Ketika kami mengatakan pemasaran 'offline', yang kami maksud adalah pemasaran ke audiens offline dengan memanfaatkan kekuatan seluler. Kelompok audiens ini menjadi sangat penting karena collaborative society hanya akan dapat terwujud melalui keterlibatan semua aspek. SHAREit, yang merupakan platform berbagi dan penemuan konten, memungkinkan pengguna berbagi dokumen dan konten bahkan saat mereka offline,” kata Global VP and Partner SHAREit Group Karam Malhotra dalam acara daringnya, Kamis.
Lebih lanjut, SHAREit menyiapkan tiga pilar untuk mencapai kedua fokusnya tersebut.
Dimulai dari menghadirkan model bisnis satu akses bagi aplikasi dan bisnis digital untuk pertumbuhan pengguna, lalu pilar kedua adalah terkait monetisasi, dan pilar ketiga adalah pembayaran digital. Ketiga pilar itu dimatangkan SHAREit untuk nantinya bisa menggaet lebih banyak pengguna aktif bahkan pengguna gawai yang kesulitan konektivitas sekalipun.
Baca juga: Strategi pemasaran digital bisa bantu UMKM tumbuh
Baca juga: Apa tantangan menjual mobil secara digital?
Karam mengatakan SHAREit berupaya menjadi jembatan untuk ekosistem aplikasi dan telah bermitra dengan perusahaan tekfin hingga aplikasi jejaring sosial untuk membantu mereka menjangkau masyarakat luas yang masih belum terpapar layanan digital.
“Wilayah seperti Indonesia dan Filipina masih memiliki populasi ‘offline consumer’ yang cukup besar, yang mana kerap kali masih ditemukan kegagalan dalam mengakses konten dan hiburan karena keterbatasan digital atau kurangnya konektivitas,” kata Karam.
Dengan tiga pilar untuk mencapai fokus bisnisnya, SHAREit juga menghadirkan solusi pemasaran bagi para mitra kolaboratifnya khususnya para penyedia layanan dan jasa daring termasuk pembayaran digital.
"Kita berharap dengan strategi kita untuk fokus (menggaet pemasaran) di e-commerce dan tekfin kita dapat memberikan kontribusi untuk dua bisnis di kategori ini khususnya di Indonesia," ujar Country Sales Director SHAREit Indonesia Aat Pangestu dalam acara yang sama.
SHAREit cukup berani karena sudah merasa memiliki jangkauan yang luas, aplikasi milik SHAREit dinilai bertindak sebagai penerbit media untuk merek dari berbagai sektor atau industri.
Hal itu didapatkan SHAREit sejak aplikasinya dikenal sebagai aplikasi berbagi file kini aplikasi itu bertransformasi menjadi platform pemasaran yang efektif, dan mampu membantu kliennya dalam mengakuisisi pengguna baru, menawarkan opsi pembayaran digital kepada pengguna, sekaligus memonetisasi pengguna memanfaatkan jaringan pengguna SHAREit yang kuat.
Statistik menunjukkan bahwa rangkaian aplikasi SHAREit telah diinstal oleh hampir 2,4 miliar pengguna di seluruh dunia. Sementara khusus di Indonesia saja, SHAREit telah memiliki 75 juta pelanggan.
“Kini SHAREit Group tidak lagi bisa dipandang sebagai perusahaan aplikasi semata karena ekosistem digital yang kami hadirkan tentunya secara tidak langsung dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital. Kami optimis menyambut perkembangan bisnis di 2022, khususnya dalam fokus bisnis periklanan kami,” tutup Karam.
Baca juga: "Berbagi" jadi kunci dorong pertumbuhan ekonomi digital
Baca juga: Pandemi buat gim seluler dan gim tanpa paket data kian diminati
Baca juga: SHAREit, Aplikasi Transfer Data, Luncurkan Versi Terbaru
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022