Kalau permintaan dari pembeli di luar negeri terus jalan, masih didominasi oleh pembeli asal Taiwan, Korea dan Kanada, tiap bulan ekspor pasti ada.
Bantul (ANTARA News) - Penjualan kerajinan bahan kayu jati di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta selama liburan sekolah meningkat jika dibanding dengan sebelumnya.

"Dalam dua pekan terakhir tiap hari atau dua hari pasti ada transaksi, namun kalau sebelumnya paling tidak transaksi dalam sepekan sekali," kata pengelola galeri kerajinan "Jaya Barokah" di Kasongan Bantul, Suruti, di Bantul, Senin.

Menurut dia, peningkatan penjualan tersebut terjadi pada penjualan secara langsung atau eceran dari pembeli yang sebagian besar dari luar daerah yang tengah berlibur ke Bantul.

"Kalau secara eceran memang ada peningkatan penjualan, sebagian besar barang kerajinan seperti tempat tisu, tempat buah dan guci serta aksesoris rumah lainnya," katanya.

Ia mengatakan, dalam sepekan transaksi mencapai sebesar Rp5 juta hingga Rp8 juta, sementara untuk barang kerajinan yang ditawarkan seharga Rp100 ribu hingga Rp2 juta per biji.

Menurut dia, meski penjualan eceran mengalami peningkatan, namun permintaan pembeli dari luar negeri tetap ada, dan menurutnya tidak ada peningkatan yang berarti jika dibanding dengan sebelumnya.

"Kalau permintaan dari pembeli di luar negeri terus jalan, masih didominasi oleh pembeli asal Taiwan, Korea dan Kanada, tiap bulan ekspor pasti ada," katanya.

Ia menambahkan, untuk ekspor ke luar negeri sekali transaksi berkisar Rp5 juta hingga Rp10 juta, ekspor biasanya barang kerajinan seperti guci, kursi ukir dan kerajian patung.

"Selama ini pembeli menyukai model kerajinan yang kami tawarkan, namun jika pembeli minta desain sendiri, maka tetap dilayani," katanya.

Menurut dia, bahan baku kayu jati maupun pembuatan hingga penyelesaian akhir dari barang kerajinan didatangkan dari Blora (Jawa Tengah), sehingga galeri tersebut hanya menjual atau menjajakan barang yang sudah jadi.

"Untuk bahan baku tidak ada permasalahan, sedangkan penyediaan barang kerajinan jika stok di galeri berkurang, sedangkan kalau ekspor langsung diambilkan dari Blora," katanya.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011