Kopenhagen (ANTARA News) - Seorang prajurit Denmark tewas dalam ledakan di provinsi Helmand, Afghanistan selatan, pada Minggu pagi, demikian diumumkan militer Denmark.
Prajurit itu, yang sedang melaksanakan tugas operasional di garis basis patroli, diangkut dengan helikopter ke rumah skit lapangan Denmark di Camp Bastion, namun nyawanya tidak terselamatkan, kata militer dalam sebuah pernyataan, lapor AFP.
Militer tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai keadaan seputar ledakan tersebut.
Terdapat sekitar 750 prajurit Denmark yang tergabung dalam Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO, sebagian besar ditempatkan di provinsi Helmand di bawah komando Inggris.
Denmark menyatakan, 30 prajuritnya akan dipulangkan musim panas ini, dan pada paruh kedua 2012, jumlah pasukan negara itu akan dikurangi menjadi sekitar 650 orang.
Dengan kematian prajurit itu Minggu, jumlah prajurit Denmark yang tewas dalam perang di Afghanistan menjadi 39. Dua prajurit lagi tewas dalam insiden yang tidak berkaitan dengan pertempuran, satu karena serangan jantung dan satu lagi bunuh diri.
Konflik meningkat di Afghanistan dengan jumlah kematian sipil dan militer mencapai tingkat tertinggi tahun lalu ketika kekerasan yang dikobarkan Taliban meluas dari wilayah tradisional di selatan dan timur ke daerah-daerah barat dan utara yang dulu stabil.
Sebanyak 711 prajurit asing tewas dalam perang di Afghanistan sepanjang tahun lalu, yang menjadikan 2010 sebagai tahun paling mematikan bagi pasukan asing, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas situs independen icasualties.org.
Jumlah kematian sipil juga meningkat, dan Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengumumkan bahwa 2.043 warga sipil tewas pada 2010 akibat serangan Taliban dan operasi militer yang ditujukan pada gerilyawan.
Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaida Osama bin Laden, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.
Sekitar 130.000 personel Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO yang berasal dari puluhan negara berada di Afghanistan untuk membantu pemerintah kabul memerangi pemberontakan Taliban dan sekutunya.
Sekitar 521 prajurit asing tewas sepanjang 2009, yang menjadikan tahun itu sebagai tahun mematikan bagi pasukan internasional sejak invasi pimpinan AS pada 2001 dan membuat dukungan publik Barat terhadap perang itu merosot.
Gerilyawan Taliban sangat bergantung pada penggunaan bom pinggir jalan dan serangan bunuh diri untuk melawan pemerintah Afghanistan dan pasukan asing yang ditempatkan di negara tersebut.
Bom rakitan yang dikenal sebagai IED (peledak improvisasi) mengakibatkan 70-80 persen korban di pihak pasukan asing di Afghanistan, menurut militer. (M014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011