Pantauan ANTARA, Minggu, puluhan titik ruas jalan alternatif mulai dari Dusun Simpang Embacang, Kelurahan Karang Dalo, Kecamatan Dempo Tengah Pagaralam, perbatasan Desa Rekimai, Kecamatan Tanjungtebad hingga Desa Muara Siban, Kota Lahat dalam kondisi rusak berat.
Jalan itu bukan hanya berlubang, tapi banyak mengalami longsor, dipenuhi semak belukar, dan bahkan terdapat puluhan titik digenangi air, seperti di Desa Gumay Talang, Desa Rekimai hingga batas Desa Murasiban di Kabupaten Lahat.
"Kondisi jalan alternatif sepanjang 54 kilometer tersebut mengalami kerusakan cukup parah, selain belum adanya upaya perbaikan dilakukan Pemprov Sumsel selama ini, ditambah hujan terus menerus membuat semakin rusak," kata Manto, warga Desa Lubuk Sele, Kecamatan Tanjungtebad, Kabupaten Lahat.
Dia mengatakan, kerusakan jalan semakin parah dengan lubang yang cukup banyak terus digenangi air, ditambah lagi dengan minimnya drainase.
Puluhan titik jalan ini terdapat ruas jalan tertimbun longsor, sehingga jalan alternatif di Pagaralam tidak dapat dilalui kendaraan berukuran besar, seperti bus dan truk, padahal jarak tempuh jika melalui jalur tersebut akan semakin singkat bila dibandingkan Pagaralam-Lahat melalui Mingkik sepanjang 64 kilometer, kata dia pula.
Menurut dia, bila melalui jalan alternatif Dusun Badar, Pagaralam melalui Desa Kota Agung, Lahat jaraknya hanya 48 kilometer, namun bila melalui alternatif Simpang Embacang tembus Desa Muarasiban Lahat jaraknya sekitar 54 km.
Kapolres Kota Pagaralam, AKBP Abi Darrin didampingi Kasat Lantas Iptu Wawan, mengatakan jalan Lahat-Pagaralam termasuk dua ruas jalan alternatif yang sudah banyak mengalami kerusakan dan rawan terjadi longsor.
"Untuk langkah antisipasi, kami telah berupaya meminimalisir dengan memberikan imbauan agar kendaraan berukuran besar tidak melalui jalan alternatif ini, mengingat kondisinya yang sudah rusak parah," ujar dia.
Apalagi di ruas jalan ini juga terjadi penyempitan dan puluhan titik terjadi longsor, ujar dia lagi.
Dia mengakui, saat ini kerusakan jalan alternatif Lahat-Pagaralam menjadi persoalan utama dalam bidang transportasi, apalagi bila jalur utama rusak atau terjadi bencana alam. (ANT127/B013/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011