Mataram (ANTARA News) - Warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali dihebohkan dengan musibah kebakaran rumah kos-kosan di Kelurahan Seganteng, Minggu sekira pukul 18.30 Waktu Indonesia Tengah (WITA).
Sebelumnya, warga Kota Mataram juga dihebohkan dengan kebakaran Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terjadi sekitar pukul 14.30 WITA. Kebakaran tersebut berhasil dipadamkan tiga jam kemudian.
Menurut Kamarudin, salah seorang warga, kebakaran yang terjadi pada saat warga sedang melaksanakan sholat magrib tersebut menghanguskan seluruh isi rumah tiga orang penghuni kos.
"Informasi yang diperoleh, kebakaran disebabkan karena kompor Inak Pah, salah seorang penghuni kos meledak. Seluruh minyak tanah yang ada di dalam kompor itu berserakan ke seluruh ruangan, sehingga api dengan cepat menyambar benda-benda yang terkena minyak tanah," ujarnya.
Petugas Pemadam Kebakaran Kota Mataram, yang sebelumnya fokus memadamkan api di RSUP NTB, kembali harus berhadapan dengan si jago merah yang melalap rumah kos-kosan milik Nur.
Wali Kota Mataram, H. Ahyar Abduh, yang juga sempat memantau proses pemadaman api di RSUP NTB, juga turun langsung melihat petugas pemadam kebakaran melaksanakan tugasnya di Kelurahan Seganteng.
Setelah berjuang sekitar satu jam, sejumlah petugas yang membawa empat unit kendaraan pemadam kebakaran akhirnya berhasil menjinakkan si jago merah, meskipun atap rumah kos-kosan tersebut sudah hangus terbakar.
Ratusan warga Kelurahan Seganteng juga ikut membantu memadamkan api dan mengevakuasi barang-barang milik penghuni kos dan penghuni rumah yang dekat dengan lokasi kebakaran.
Selain rumah kos-kosan milik Nur, satu unit rumah milik Saeful yang berdampingan dengan lokasi kebakaran juga ikut terbakar.
Musibah kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun para penghuni rumah kos-kosan yang rata-rata warga dari ekonomi kurang mampu harus rela kehilangan harta bendanya yang hangus terbakar.
Kasat Reskrim Polres Mataram, AKP Gunarko, mengatakan musibah kebakaran yang melalap rumah rumah kos-kosan tersebut murni akibat kompor meledak. Namun, pihaknya akan tetap melakukan identifikasi lebih lanjut dengan meminta keterangan dari sejumlah warga termasuk pemilik rumah kos-kosan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
pemerintah daerah terutama gubernur ntb harus berfikir keras..api yang bekobar tidak bisa cepat di evakuasi akibat armada pemadam kurang.....maju ntb q...