"Pembangunan pabrik itu dimulai pada September 2020 di kawasan industri Artha Industrial Hills Karawang, seluas 64.000 m2. Hari ini pabrik itu telah diresmikan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita," kata CEO PT LSAGI Kim Hyun Woo, dalam siaran pers yang diterima ANTARA, di Karawang, Rabu.
Ia mengatakan, dengan selesainya pembangunan pabrik kabel di Indonesia, maka LS Cable & System akan mengoperasikan total 30 pabrik di dalam dan luar negeri, termasuk 12 pabrik di luar negeri. Di antaranya di Amerika, Polandia, Vietnam, India, Myanmar, Mesir, China dan Indonesia.
Pada tahap awal, LSAGI akan memproduksi berbagai tipe kabel tegangan rendah (LV), baik untuk gedung (building wire), pembangunan pabrik, pembangkit dan juga overhead bare conductor untuk jaringan transmisi udara termasuk HTLS/Low Sag Composite Core (LSCC).
Itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas arus hampir dua kali lipat dari kabel ACSR. Sehingga konsumen yang dalam hal ini PLN dapat meningkatkan kapasitas arus jaringan transmisi, tanpa harus mengganti tower eksisting yang ada (untuk uprating dan rekonduktoring).
Dengan begitu, maka akan dapat mempercepat proses penyelesaian proyek dan dapat menghemat total biaya proyek.
Ia menyampaikan, dalam beberapa waktu mendatang, perusahaan berencana akan menambah investasi untuk dapat memproduksi kabel tegangan menengah dan kabel tegangan tinggi.
Indonesia sendiri merupakan pasar kabel terbesar di ASEAN, karena pembangunan infrastruktur dan kelistrikan berpotensi akan booming di masa mendatang.
Perusahaan berharap pasar kabel akan segera pulih dengan cepat setelah masa pandemi COVID-19, ditambah dengan adanya pemindahan Ibukota negara dan juga masuknya beberapa investasi perusahaan Korea yang membangun pabriknya di Indonesia.
"Dalam industri kabel, setiap negara akan memperkuat kebijakannya untuk melindungi pabrikan lokal di negaranya masing-masing, karena itu LS Cable & System berupaya membangun dan memperkuat rantai pasokan untuk setiap pasar global melalui proses pembangunan pabrik yang berfokus kepada pasar yang sedang berkembang,” katanya.
LSAGI sendiri merupakan perusahaan patungan/JV antara LS Cable & System Korea dan salah satu konglomerat di Indonesia, Artha Graha Network (AG Group).
LS Cable & System berencana untuk memperluas pasar di Indonesia dengan memanfaatkan pengalaman bisnis lokal AG Group dan jaringan penjualan di bank, hotel, dan konstruksi/resort.
Baca juga: LEN bangun pabrik kabel fiber optik
Baca juga: Indonesia raih 2,58 miliar dolar dari proyek ekspor listrik Australia
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022